TK ABA Siap Hadapi Tantangan Era Digital

TK ABA Siap Hadapi Tantangan Era Digital  

NERACA

Jakarta - Tantangan Aisyiyah dalam mendidik anak usia dini, kini semakin kompleks. Pasalnya, anak-anak sekarang sudah mengenal virtual reality dan teknologi digital. Kondisi tersebut menjadi tantangan baru bagi Aisyiyah dalam menyiapkan generasi manusia yang lebih baik.

"Kondisi zaman saat ini berbeda dengan zaman dahulu. Anak-anak yang dididik ibu-ibu Aisyiyah dulu tidak sama dengan anak-anak zaman sekarang. Jadi, ini merupakan tantangan tersendiri bagi Aisyiyah dalam mendidik anak usia dini," demikian diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudntaayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendi saat membuka International Conference on Early Childhood Education and Care of Aisyiyah di FKIP UHAMKA Jakarta, Rabu (21/8).

Muhadjir menegaskan bahwa salah satu hal yang sangat penting untuk dipahami oleh para pendidik di Aisyiyah, bahwa anak-anak sekarang punya dunianya sendiri."Jangan bayangkan seperti dunia kita, atau dunia ibu-ibu. Ini yang benar-benar harus dipahami,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah, Masyitoh Chusnan menegaskan lembaga pendidikan Aisyiyah siap menghadapi tantangan di era digital. Menurutnya, sudah menjadi tugas bagi para guru di sekolah untuk mengawasi anak-anak didiknya. Meski demikian, ia juga berharap para orangtua juga berperan aktif dalam mengawasi anak-anak mereka di rumah.

"Di sekolah kami, anak-anak usia dini tidak diizinkan menggunakan gawai. Sebagai gantinya kami sediakan komputer untuk mereka agar bisa mengoperasikan komputer untuk mencari informasi yang sederhana. Seperti mencari informasi tentang flora dan fauna," katanya.

Masyitoh juga mengingatkan, pendidikan di TK dan di rumah harus sejalan agar pendidikan bagi anak-anak lebih maksimal. Sehingga arahan guru dan orang tua sama agar anaknya tidak sembarangan menggunakan gawai."Sudah tentu antara guru dan orang tua siswa harus komunikasi, ada semacam teori, apa yang dikatakan guru itu yang dikatakan orang tua, apa yang dikatakan orang tua itu yang dikatakan guru, tidak boleh berbeda," katanya.

Bahkan bagi anak usia dini, menurut Masyitoh, harus sering ditemani ibunya saat berada di PAUD atau TK. Sehingga guru dan orang tua bisa mengarahkan anak-anak agar tidak menggunakan gawai secara sembarangan atau untuk hal negatif.

Ia mengatakan, tidak hanya anak-anak usia dini, anak-anak remaja pun masih harus dibimbing dan diawasi oleh orang tua agar tidak sembarangan dalam memanfaatkan teknologi. Orang tua tidak bisa melepas anak-anak begitu saja karena dunia sekarang banyak memberi kemudahan tapi juga memunculkan masalah jika tidak bisa membedakan hal yang positif dan negatif."Jangan lepaskan anak dari genggaman tangan orang tua," ujarnya.

Seminar International Early Childhood Education and Care of Aisyiyah yang digelar di FKIP UHAMKA Jakarta ini merupakan rangkaian peringatan 100 Tahun Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Ayhfal (TK ABA). Perayaan 100 tahun ini akan dijadikan momentum yang baik dan sangat tepat untuk Aisyiyah dalam aksi tolong menolong mewujudkan pendidikan anak usia dini yang ramah anak dan berkualitas.

Berkiprah sejak tahun 1919, kini TK ABA sudah ada di semua provinsi di Indonesia. Berdasarkan catatan tahun 2018, jumlah TK ABA kurang lebih mencapai 20 ribuan yang tersebar di berbagai pelosok, daerah tertinggal dan pulau.

Selain menggelar seminar, kegiatan lain yang diselenggarakan antara lain, Tasyakur Akbar 100 Tahun TK ABA pada 16 November di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapula Aisyiyah Education Expo 2019 yang dilaksanakan di lokasi yang sama pada saat pelaksanaan Tasyakur Akbar. Selanjutnya, gerakan Philanthrophy 100 Tahun TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal akan dilakukan dengan menggalang dana sepanjang tahun dari berbagai bidang bisnis dan industri serta perbankan maupun perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Mohar

 

 

BERITA TERKAIT

Hidupkan Suasana Ramadhan Dengan Memasang Haji Geyot

NERACA Bandung - Bulan suci Ramadan 1445 H, bank bjb kembali menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, melestarikan…

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Hidupkan Suasana Ramadhan Dengan Memasang Haji Geyot

NERACA Bandung - Bulan suci Ramadan 1445 H, bank bjb kembali menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, melestarikan…

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…