Pangkas Beban Utang - Waskita Karya Divestasi Bisnis Lima Ruas Tol

NERACA

Jakarta – Besarnya beban utang yang ditanggung PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dalam ekspansi bisnis di jalan tol, menjadi alasan bagi perusahaan kontruksi plat merah ini untuk mendivestasi kepemilikan saham di lima ruas tol yang dikelola perseroan. Aksi korporasi ini bakal dieksekusi pada semester kedua tahun ini.

Haris Gunawan, Direktur Keuangan Waskita Karya menyebut, pihaknya memang sudah mengantongi ijin dari Kementerian BUMN untuk mendivestasi 9 ruas tol, di antaranya adalah ruas tol Kanci-Pejagan, ruas Pejagan-Pemalang, Pasuruan-Probolinggo, ruas tol Semarang-Batang, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono hingga ruas tol Becakayu.

Haris menyebut, saat ini sedang dalam proses due diligence atau uji tuntas untuk limas ruas yang akan dijual dan mengerucut kepada dua investor. “Sekarang tetap berjalan, belum bisa kita annouce karena masih dalam proses. Kita masih menunggu hasil due dilligence mereka,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dirinya juga menambahkan, perseroan melalui anak usahanya, PT Waskita Karya Infrastruktur tengah mencari mitra baru di beberapa sektor di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan pipa gas pada tahun depan. Kajian atas rencana ini masih dilakukan perseroan.”Kalau untuk infrastruktur tahun ini relatif belum banyak [proyek]. Kami lagi proses kajian, ada lagi cari partner untuk investasi di beberapa industri, misalnya ada PLTSA, pipa gas, tahun depan, lagi bikin kajian,"paparnya.

Dia mengatakan investasi di Waskita Infrastruktur nilainya antara Rp 600 miliar hingga Rp 1 triliun. Waskita Karya Infrastruktur (WKI) dulunya bernama Waskita Karya Energi. Perusahaan investasi ini mulai beroperasi komersial pada 2016 dengan kepemilikan langsung Waskita mencapai 99,99% dan nilai aset per Juni 2019 mencapai Rp 517,63 miliar.

Selain Waskita Infrastruktur, anak usaha langsung Waskita di antaranya PT Waskita Toll Road (tahun 2014), PT Waskita Beton Precast Tbk (2014), PT Waskita Karya Realty (2015). Adapun anak usaha tak langsung di antaranya PT Trans Jabar Tol, PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways, dan PT Waskita Sangir Energi. Pada awal 2019, Waskita sudah meneken perjanjian pembentukan perusahaan patungan (joint venture) dengan PT Indonesia Power sebagai pemegang saham mayoritas, dalam rangka pembangunan fasilitas pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PPLTSa).

Pembangunan PPLTSa (menghasilkan listrik sebesar 20 Megawatt) merupakan tindaklanjut dari proyek revitalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Sarbagita Suwung, Bali yang diperoleh Waskita pada tahun 2017. Waktu pembangunan dimulai pada 27 Desember 2017 sampai dengan 17 Oktober 2019. TPA Sarbagita adalah TPA lama yang telah beroperasi sejak tahun 1984. Saat ini tidak ada alternatif lain bagi Kota Denpasar dan sekitarnya untuk pembuangan sampah.

Hingga semester I-2019, PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah mencatat kontrak baru senilai Rp 8,4 triliun. Capaian ini meningkat bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,65 triliun. Dimana perolehan proyek tersebut ditopang perolehan sejumlah proyek besar.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…