Bank Mandiri Optimalkan Jaringan EDC

NERACA

Jakarta-- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menegasakan akan fokus meningkatkan jumlah jaringan electronic data capture (EDC) tahun ini dibandingkan jumlah ATM-nya.  "Tahun ini kita rencana pasang 100 ribu EDC, ini jatah tujuh tahun langsung dipasang dalam satu tahun," kata  Direktur Konsumer & Ritel Bank Mandiri Budi G Sadikin di Jakarta,2/4

Menurut Budi, pada 2012 ini perseroan ingin konsentrasi menambah EDC. Pada 2011 jumlah EDC perseroan mencapai 92.903 unit dan direncakan akan ditambah sebanyak 100 ribu unit. Secara total di akhir tahun EDC Bank Mandiri akan mencapai 192.903 unit.  "Tahun ini kita rencana pasang 100 ribu EDC, ini jatah tujuh tahun langsung dipasang dalam satu tahun," jelasnya

Sementara untuk penambahan jaringan ATM, tahun ini perseroan tetap akan menambah sekira 1.500 unit ATM, sehingga akan menambah jumlah ATM perseroan menjadi sekira 10.496 unit ATM. Akhir Desember 2011, jumlah ATM perseroan mencapai 8.996 unit, naik 2.500 unit dari 2010 yang sebanyak 6.496 unit ATM.

Budi mengaku capex untuk ATM-nya sendiri mencapai USD10 juta atau ekuivalen sekira Rp95 miliar-Rp100 miliar. Menurut dia, penambahan jumlah jaringan ini lebih kepada kenyamanan nasabah, sementara fee based income lebih kepada efek ekstra atau sampingan.  "Capex-nya sekira USD10 jutaan, lebih ke convenience nasabah, fee based lebih ke ekstra/sampingan. Capex USD10 juta untuk ATM saja, pengadaannya sudah selesai tinggal delivery saja," ujarnya.

Dijelaskan Budi, jumlah ATM tahun ini memang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Budi tidak khawatir akan tertinggal dengan bank-bank lain yang tahun ini juga tengah menyiapkan jaringan ATM-nya, seperti BCA yang menyiapkan 2.500-3.000 mesin ATM. "Nanti ada jurus rahasia kan yang pada belum tahu," imbuhnya. **cahyo

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…