Molor Dari Target, MNC Sky Vision Janjikan IPO Tahun InI

Neraca 

Jakarta – Setelah sempat tertunda dari target di awal tahun 2011, kini PT MNC Sky Vision yang merupakan anak usaha dari PT Global Mediacom kembali menyampaikan rencana penawaran saham perdananya kepada publik melalui initial public offering (IPO) pada tahun 2011.

Direktur PT Global Mediacom Tbk (BMTR) Budi Rustanto mengatakan, pelaksanaa IPO MNC Sky Vision dipastikan akan dilakukan tahun ini dan sudah menyampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), “Kita sudah sampaikan rencana dan berkas IPO kepada BEI dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI),”katanya dalam keterbukaan informasi di BEI, Senin (2/4).

Menurutnya, penyampaikan berkas IPO dimaksudkan untuk mendapatkan perjanjian pendahuluan, sebagai salah satu syarat untuk dapat mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Sementara Sekretaris Perusahaan Global Mediacom Arya Sinulingga mengungkapkan saat ini pihaknya belum bisa memastikan jumlah saham yang akan dilepas ke publik, begitu pula target dana yang diraih. "Untuk saat ini, saya hanya bisa memperkirakan bahwa IPO akan dilakukan pada akhir semester I atau awal semester II tahun ini," kata Arya.

Sebagai informasi, rencana PT MNC Sky Vision go public dipasar modal kala itu sudah mantap akan dilakukan semester kedua tahun 2011 dan saham yang akan dilepas kepublik dikisaran 20-30%.

Lepas 30% Saham Ke Publik

CEO PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) Harry Tanoesoedibjo pernah bilang, pelaksanaan IPO MNC Sky Vision akan dilakukan pada semester kedua 2011. "Iya betul MNC Sky Vision akan go public. Kita akan melepas sekitar 20%-30% saham ke publik,”katanya.

Dalam pelaksanaan IPO, perseroan sudah menunjuk UBS Securities Indonesia dan Morgan Stanley Securities Indonesia sebagai penjamin emisi (underwriter). Nantinya, dana IPO akan digunakan untuk memperkuat sistem transmisi jaringan televisi berbayar yaitu migrasi ke jaringan MPEG4 video on demand. Dengan dana yang diperlukan sekira US$50 juta.

Asal tahu saja, MNC Sky Vision (MSV) merupakan operator TV berbayar dengan merk Indovision dan Top TV. Pada akhir 2010, jumlah pelanggan Indovision dan Top TV mencapai lebih dari 800 ribu pelanggan dan terus Indovision yang juga anak usaha PT Global Mediacom Tbk (BMTR) TV memiliki masa depan yang sangat menjanjikan karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penetrasi TV berbayar terendah di Asia Pasifik dengan penetrasi kurang dari 5%.

Konon Indonesia juga diproyeksikan sebagai negara dengan pertumbuhan pelanggan TV berbayar tertinggi di Asia Pasifik dengan pertumbuhan lebih dari 30% dibandingankan dengan negara lain seperti Malaysia, Singapore, Jepang dan lainnya (berdasarkan data dari Media Partners Asia).

Secara khusus, DTH memiliki pangsa pasar tertinggi dibandingkan TV kabel dan IPTV karena keunggulannya dalam menyediakan coverage ke seluruh wilayah Indonesia. Pangsa pasar DTH diharapkan untuk semakin berkembang di masa depan.

Sebagaimana diketahui, PT MNC Sky Vision (MSV) dengan merk Indovision dan Top TV, sebagai salah satu TV berbayar yang menggunakan satelit, telah berhasil menjadi pemimpin pasar dengan pangsa pasar lebih dari 78% di Indonesia. Pada akhir tahun 2010, jumlah pelanggan Indovision dan Top TV mencapai lebih dari 800.000 pelanggan dan terus meningkat. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…