Perguruan Tinggi di Indonesia Disebut Membutuhkan Rektor Asing

 

 

NERACA

 

Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Riset , Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ainun na'im menjelaskan bahwa perguruan tinggi di Indonesia, memerlukan adanya peran tenaga pengajar (Rektor) asing dalam meningkatkan kualitas untuk dapat bersaing di dunia pendidikan Internasional. "Dalam hal ini, kita mau rektor-rektor di perguruan tinggi di Indonesia punya kualifikasi yang tentunya tidak kalah dengan standar Internasional, nah disitu esensinya, yang menyangkut keberadaan rektor asing itu," kata dia dalam acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hateknas), di Jakarta, Senin (5/8).

Ia menambahkan salah satu Universitas di Indonesia juga pernah mengangkat rektor dari kalangan Internasional. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia berada pada tingkat profesional, yang mana telah mendatangkan rektor asing ke Indonesia. Selain itu, Ia menerangkan bahwa Kemenristekdikti melalui Direktorat Penjaminan Mutu, Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, melakukan berbagai upaya bagi dunia pendidikan di Indonesia. Adapun berbagai upaya tersebut, meliputi secara sistematis, terencana, dan berkelanjutan, yang berfungsi untuk dapat meningkatkan budaya mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Penjaminan mutu di Indonesia, dibagi menjadi dua, yaitu secara internal dan eksternal. Penjaminan mutu secara internal berupa kegiatan yang diatur dan dilaksanakan secara intern di perguruan tinggi. Sedangkan penjaminan secara eksternal, yang dilakukan melalui akreditasi, seperti BAN PT. Berdasarkan data dari Badan Akreditasi Nasional (BAN PT), terdapat 95 lembaga dengan akreditasi A, dan sebanyak 877 lembaga dengan akreditad B dan 1.280 lembaga dengan akreditasi C.

Disamping itu, bagi program studi maupun institusi yang telah terakreditasi B, akan terus didorong, untuk bisa meraih akreditasi A. Selain itu, bagi perguruan tinggi yang telah meraih akreditasi A, juga diharapkan mampu meningkatkan standar mutu tri-dharma perguruan tinggi untuk mendapatkan pengakuan Internasional. Pihaknya juga mengharapkan bagi lulusan perguruan tinggi di Indonesia, untuk dapat mampu melibatkan diri dalam berbagai kegiatan berskala Internasional.

 

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mempertanyakan konsep Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir yang mewacanakan mengundang ahli asing menjadi rektor di perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia agar menjadi berkelas dunia. "Menteri Ristekdiktinya yang harus kita tanya, apa konsepnya," kata Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah mengatakan hal itu menjawab pertanyaan soal wacana dari Kemenristekdikti yang akan mengundang ahli asing untuk menjadi rektor di PTN, agar PTN di Indonesia bisa berkelas dunia. Fahri menyatakan, mengkritik keras wacana dari Kemenristekdikti tersebut, dengan menilai Menristekdikti Mohamad Nasir tidak memiliki konsep untuk mengelola dan memajukan pendidikan tinggi.

"Untuk mengembangkan dan memajukan perguruan tinggi di Indonesia, jangan ujuk-ujuk mengundang orang asing untuk menjadi rektor di perguruan tinggi negeri di Indonesia, tapi konsep pembangunan dan pengembangannya yang harus disiapkan. Saya tanya kepada menterinya, apakah punya konsep untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan tinggi menjadi berkelas dunia," katanya lagi.

Fahri menegaskan, para pakar dan ilmuwan Indonesia jika diberikan kesempatan, sanggup menjadi rektor di kampus kelas dunia. "Persoalannya, bukan orang Indonesia atau orang asing yang menjadi rektor, tapi konsep pengembangan pendidikan perguruan tinggi yang perlu diperbaiki. Ini yang saya tanyakan kepada menterinya, ada nggak," katanya pula.

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…