Soal Pemadaman Listrik - BEI Pastikan Transaksi Berjalan Normal

NERACA

Jakarta – Besarnya ketergantunan aktivitas masyarakat dan termasuk dalam berbisnis pada listrik, menjadi alasan bila pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang terjadi pada Minggu (4/8) kemarin cukup memberikan dampak kerugian bagi pelaku usaha. Memastikan bila hal tersebut tidak terjadi lagi, khususnya dalam layanan transaksi di pasar modal, direktur utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi ikut angkat suara.

Dirinya memastikan kegiatan perdagangan di Bursa Efek Indonesia berjalan normal dan tidak terdampak pemadaman listrik."Alhamdulillah listrik telah normal. Dimana anggota bursa (AB) pun sudah masuk ke sistem. Sebanyak 102 AB sudah login Senin pagi kemarin dan hanya tinggal 4,”ujarnya di Jakarta, Senin (5/8).

Sejak Minggu pukul 11.50, pulau Jawa bagian Tengah dan Barat mengalami pemadaman listrik. Sementara, BEI tidak terpengaruh pemadaman tersebut karena menggunakan genset."Pada minggu, saat listrik padam, server kita di datacentre datacentre menggunakan genset yang ada di datacentre. Artinya data center tetap normal indicator green siap untuk beroperasi secara normal," tambahnya. 

Pemadaman listrik tersebut disebabkan oleh sejumlah PLTU mengalami gangguan, terutama PLTU Cilegon yang merupakan sumber dari listrik di Jabodetabek. Setelah hampir seharian, listrik wilayah ini berangsur-angsur pulih kembali. Sementara di tempat terpisah, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pemadaman listrik yang terjadi di beberapa daerah di Pulau Jawa pada Minggu memiliki dampak yang cukup signifikan untuk para pelaku usaha.”Kalau merugikan ya pasti merugikan,”tuturnya.

Darmin mengaku saat ini pemerintah akan menggelar rapat internal dalam membahas antisipasi dan langkah selanjutnya terkait pemadaman tersebut. Dirinya berharap pemadaman tersebut tidak akan terulang lagi ke depannya sebab listrik adalah kebutuhan utama untuk para pelaku usaha sehingga kejadian itu sangat merugikan dan menghambat aktifitas perekonomian.”Sudahlah listrik itu kan kemarin saja. Mudah-mudahan tidak kejadian lagi,” ujarnya.

Kata Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mati listrik PT PLN dinilai dapat merugikan konsumen dan pelaku usaha. Padamnya listrik di wilayah metropolitan ini dapat menjadi sinyal buruk dan berpotensi menurunkan daya tarik investasi. Disampaikanya, bila keandalan sistem kelistrikan di wilayah utama Indonesia belum terjamin, bagaimana dengan di luar pulau Jawa.

Menurut Tulus, investor dapat semakin enggan menanamkan modalnya di Indonesia. “Padamnya listrik, apalagi di Jabodetabek, bukan hanya merugikan konsumen residensial saja tetapi juga sektor pelaku usaha. Dan hal ini bisa menjadi sinyal buruk bagi daya tarik investasi di Jakarta dan bahkan Indonesia,” ucapnya.

Sebelumnya, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka sebelumnya menyampaikan permintaan maaf karena listrik padam di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dalam penjelasannya, pemadaman terjadi disebabkan gas turbin 1 sampai 6 Suralaya mengalami trip atau gangguan. Sementara gas turbin 7 saat ini dalam posisi mati (Off). Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…