Garap Tambang Batu Andesit - MITI Siapkan Dana Operasional Rp 75,58 Miliar

NERACA

Jakarta –Mengawali semester kedua tahun ini, PT Mitra Investindo Tbk (MITI) mengantungi kontrak baru dari PT Batu Alam Tarahan selaku pemegang izin usaha pertambangan pada 1 Agustus 2019. Lewat kontrak baru tersebut, perseroan akan menjadi kontraktor tambang batu andesit seluas 20 hektar di Lampung.

Direktur MITI, Diah Pertiwi Gandhi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyatakan, perseroan bertanggung jawab memberikan pendanaan operasional dan bantuan manajemen atas operasi, produksi, serta pemasaran pada tambang. Sedangkan, BAT bertanggung jawab atas seluruh perijinan, kegiatan operasi penambangan, termasuk menyediakan prasarana dan fasilitas penambangan.”Perseroan dan BAT akan memperoleh pendapatan bagi hasil atas kegiatan operasi penambangan selama kerjasama berlangsung yakni dua tahun,”ujarnya.

Untuk itu, jelasnya, perseroan akan menyiapkan dana sebesar Rp75,58 miliar. Nilai tersebut setara 10% dari total ekuitas perseroan pada tahun buku 2018. Dipastikan, kerjasama tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi dan tidak mengakibatkan adanya perubahan kepemilikan saham pada BAT maupun perseroan.“Kerjasama ini merupakan salah satu strategi jangka pendek perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usaha,”kata Diah.

Tahun ini, MITI menganggarkan belanja modal senilai US$ 3 juta untuk mendanai bisnis baru di jasa hulu migas dan usaha pertambangan granit. Presiden Direktur Mitra Investindo, Sugi Handoko pernah bilang, belanja modal tersebut digunakan untuk pengembangan pemboran dan pengelolaan lapangan minyak dan gas (Migas) dengan beberapa operator lapangan di Sumatera dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Papua, serta membuka kembali pertambangan granit di Jawa Barat dan Lampung. “Pengembangan tiga hal itu diharapkan dapat memastikan kelangsungan usaha atau going concern perseroan kedepannya, setelah PT Pertamina tidak memperpanjang kontrak entitas anak-anak usaha perseroan, yakni; TAC IBN Oil Holdico,”ujarnya.

Untuk proyek PLTG, rencananya perseroan akan bekerja sama dengan badan usaha milik daerah (BUMD) dengan kepemilikan 50:50 untuk pengembangan dan pengelolaannya. Saat ini dalam tahap penyelesaian kerja sama dan belum bisa sharing berapa nilai proyeknya. Kemudian untuk proyek mengaktifkan tambang granit di wilayah Lampung dan Jawa Barat, lanjut Sugi, perseroan membidik wilayah dengan tingkat pembangunan infrastruktur yang tinggi sehingga bisa menyerap produksi.

Disampaikannya, dengan berakhirnya kontrak anak usaha TAC IBN Oil Holdico dengan Pertamina, menyebabkan akuntan publik perseroan memberikan opini 'tidak memberikan pendapat' atau disclaimer pada laporan keuangan tahun 2018. Perseroan sendiri menyayangkan kontrak diputus oleh Pertamina sejak November 2018. Asal tahu saja, dalam laporan keuangan 2018, tercatat pendapatan perseroan sebesar Rp53,76 miliar. Dengan rincian, pendapatan berasal dari usaha migas sebesar Rp34,97 miliar dan lini usaha tambang granit Rp18,78 miliar.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…