Malindo Feedmil Cetak Penjualan Rp 3,87 Triliun

NERACA

Jakarta – Emiten perunggasan, PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN) mencatatkan kenaikan penjualan 26,04% secara tahunan dari Rp3,07 triliun pada semester I/2018 menjadi Rp3,87 triliun pada semester I/2019. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (1/8).

Perseroan mengungkapkan, pertumbuhan penjualan bersumber dari penjualan pakan Rp2,53 triliun, anak ayam/itik usia sehari Rp722,11 miliar, ayam pedaging Rp432,6 miliar, makanan olahan Rp72,4 miliar, dan lain-lain Rp111,89 miliar. Pada semester I/2019, beban pokok penjualan MAIN meningkat 29,16% secara tahunan menjadi Rp3,42 triliun. Alhasil, perusahaan menggenggam laba bruto sebesar Rp448,36 miliar.

Namun, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Malindo Feedmill menyusut 6,13% dari Rp155,46 miliar menjadi Rp145,93 miliar. Laba per saham perseroan pun turun dari Rp69 per Juni 2018 menjadi Rp65 per Juni 2019. Sementara itu, liabilitas emiten berkode saham MAIN itu tercatat Rp2,51 triliun dan ekuitasnya Rp1,99 triliun. Total aset MAIN per 30 Juni 2019 tercatat sebesar Rp4,59 triliun.

Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan meningkat 15 % dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 6,7 triliun menjadi Rp 7,705 triliun. Begitu juga dengan laba bersih yang diproyeksikan meningkat 15 % dari laba bersih tahun 2018 sebesar Rp 284,79 miliar menjadi Rp 327,5 miliar di 2019.

Corporate Secretary PT Malindo Feedmill Tbk, Andre Andreas Hendjan pernah bilang, demi meningkatkan bisnis dan ekspansi, perusahaan akan memulai pembangunan pabrik pakan baru, melakukan efisiensi, menjaga kualitas produk, serta membangun kandang baru.“ Satu pabrik pakan baru rencananya, kalo kandang ada beberapa wilayah khususnya Jawa, Sumatra dan Sulawesi,”ujarnya.
Dia menjelaskan, lini bisnis yang masih menjadi andalan adalah pakan ternak, peternakan breeder dan broiler. Sebab itu, fokus usaha perusahaan tahun ini sebagian besar pada lini bisnis pakan ternak sekitar 70 %. “Sisanya baru breeder, broiler, dan makanan olahan,” ucapnya.

Kemudian dalam menunjang ekspansi bisnisnya, perseroan mengalokasikan belanja modal Rp 530 miliar. Jumlah tersebut meningkat dari anggaran belanja modal tahun lalu sebesar Rp 320 miliar. Tahun lalu alokasi dana capex digunakan untuk membangun pabrik pakan, slaughtering house atau rumah penyembelihan hewan, serta investasi di pembiakan (breeder) dan broiler.

Kata Direktur Keuangan MAIN, Rudy Hartono, tahun ini dana capex yang disiapkan akan digunakan untuk membangun pabrik pakan, breeder farm, dan broiler farm pada 2019. “Sumber dana masih dari internal dan juga pinjaman bank dalam negeri,”ujarnya.

Bila diperinci investasi pembangunan pabrik sebanyak Rp 350 miliar digunakan untuk pabrik pakan di area Lampung. Total kapasitasnya mencapai 20.000 metrik ton per bulan. Dengan beroperasinya pabrik baru, MAIN mendapatkan tambahan kapasitas 20% dari kapasitas terpasang.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…