Indonesia Eximbank Bukukan Laba Rp43,8 miliar

 

 

NERACA

 

Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank pada periode hingga 30 Juni 2019 membukukan laba sebesar Rp43,8 miliar, menurun dibandingkan dengan Juni 2018 lalu yaitu Rp403,34 miliar. “Kita memang memiliki fokus dalam mendorong pembiayaan ekspor dari pada mengejar keuntungan,” kata Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly, seperti dikutip Antara, kemarin.

Ia mengaku saat ini pihaknya sedang melakukan berbagai perbaikan seperti revitalisasi model bisnis, pemantapan pelaksanaan mandat, penguatan internal proses, serta perbaikan kualitas aset. Ia melanjutkan, LPEI mencatat aset dengan total Rp118,39 triliun untuk Semester 1 tahun 2019 serta penyaluran dana untuk pembiayaan dan piutang sebesar Rp105,03 triliun.

Pembiayaan ekspor itu diberikan untuk sekitar 1.300 pelaku ekspor dengan produk dan jasa yang disebar ke 160 negara. Hal itu secara tidak langsung juga membantu penyerapan tenaga kerja sebesar 2,42 persen. “Ya otomatis kemiskinan juga tertekan sekiranya sekitar 0,717 persen karena angka penganggurannya menurun meskipun hanya sedikit,“ ujarnya.

Bahkan, ia menuturkan bahwa pihaknya menganggarkan 15,09 persen dari total dana pembiayaan atau sekitar Rp15,89 triliun untuk membantu sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM dan Usaha Menengah Berorientasi Ekspor (UMBE). “Total dana untuk pembiayaan dan piutang kita Rp105,3 triliun, nah 15,09 persennya untuk UMKM karena kita ingin membantu pemerintah untuk meningkatkan daya saing pelaku ekspor khususnya pada UMKM,” katanya.

Menurutnya, hal tersebut berkaitan dengan pemerintah yang telah menerbitkan PP 43/2019 tentang Kebijakan Dasar Pembiayaan Ekspor Nasional (KD PEN) sehingga LPEI mempunyai tanggung jawab sebagai fasilitator dan agregator untuk kegiatan ekspor. Fasilitas pertama yang diberikan oleh LPEI kepada para pelaku UMKM adalah dengan membangun Coaching Program For New Exporter (CPNE) yang akan mengajarkan berbagai pengetahuan mulai dari pemilihan produk, pengemasan, memperkenalkan produk, perizinan, keuangan, legal, hingga resiko asuransi.

“Program kita berikan selama setahun agar memiliki pengetahuan tentang itu dan memahami siklus ekspor dari suatu produk karena ekspor itu tidak hanya sekali jualan tapi akan terus berkelanjutan,” katanya. Sinthya melanjutkan, LPEI tidak membatasi jenis UMKM yang ingin bergabung karena menurutnya setiap wilayah mempunyai karakteristik produk untuk ekspor yang berbeda, seperti Makassar yang fokus pada sektor perikanan, Bali untuk bahan baku kecantikan, dan makanan ringan dari Surabaya.

“Banyak yang sudah berhasil lalu melakukan ekspor, seperti produk snack berbahan ikan teri dari Surabaya berhasil keluar sampai Jepang,” katanya. Ia pun menargetkan bisa membantu menyukseskan sekitar 50 sampai 60 UMKM per tahun agar bisa mengekspor dagangan para pelaku usaha tersebut. “Kita juga ada indikator yang harus kita capai yaitu membangun sekitar 50 sampai 60 UMKM, itu menjadi misi kita,” ujarnya.

Sinthya melanjutkan, pada semester 1 ini bisnis untuk penjaminan pada LPEI bernilai Rp11,72 triliun dan asuransi mencapai Rp8,46 triliun. Berbagai dana pembiayaan tersebut dialirkan kepada beberapa sektor perekonomian, seperti 49,03 persen untuk perindustrian, pertanian sebesar 16,04 persen, pertambangan 9,96 persen, konstruksi 7,84 persen, pengangkutan 5,18 persen, dan sektor lainnya yang memiliki jatah 11,95 persen. “Kita masih membutuhkan berbagai perbaikan agar bisa berperan lebih jauh ke depan bagaimana kita bisa membantu ekspor nasional,” katanya.

 

 

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…