XL Axiata Cetak Pendapatan Rp 12,27 Triliun

NERACA

Jakarta – Menyusul kinerja keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom yang tumbuh positif, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) juga melakukan hal yang sama. Emiten operator seluler ini membukukan pendapatan semester pertama tahun ini sebesar Rp 12,27 triliun atau tumbuh 11% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 11,07 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (1/8).

Selain itu, perseroan juga mencatatkan EBITDA sebesar Rp4,75 triliun pada semester I/2019 atau naik 19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yakni Rp3,99 triliun. Pertumbuhan EBITDA yang direalisasikan pada periode ini pun lebih besar dari capaian pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 2%.

Sementara itu, dari sisi laba bersih, perseroan membukukan keuntungan Rp282 miliar atau tumbuh signifikan dibandingkan capaian pada semester I/2018 yang masih mendapat rugi bersih Rp82 miliar. Peningkatan indikator keuangan ini berasal dari pertama, peningkatan pendapatan layanan data sebesar 29% yakni dari Rp7,47 triliun pada semester I/2018 menjadi Rp9,63 triliun pada semester I/2019. Kedua, kenaikan jumlah nomor aktif di jaringan sebesar 7% yakni dari 52,9 juta nomor pada semester I/2018 menjadi 56,6 juta nomor.

Ketiga, kenaikan pendapatan rata-rata perpelanggan (average revenue peruser/ARPU) sebesar 10% dari Rp31.000 menjadi Rp34.000. Kendati demikian, secara nominal naik tipis bila dibandingkan dengan ARPU pada semester I/2017 yakni Rp33.000. Terakhir, jumlah pengguna ponsel pintar di jaringan menyentuh 86% dan trafik data naik 64%. Sisanya, berasal dari upaya perluasan jaringan ke luar Jawa dan penguatan jaringan.

Tecatat, perseroan mengoperasikan 37.323 unit BTS 4G, 53.260 unit BTS 3G dan 36.674 unit BTS 2G sehingga total BTS yang beroperasi sebanyak 127.257 unit di 408 kabupaten/kota. Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan pihaknya mendorong adopsi data di tingkat pelanggan dan peningkatan kualitas jaringan. Hal itu telah berimbas pada naiknya jumlah pengguna ponsel pintar yang memperkuat transisi bisnis legacy ke bisnis data.”Kami masih terus fokus dan konsisten pada pelaksanaan strategi untuk mendorong dan meningkatkan bisnis layanan data. Sebagai hasilnya, kami mampu meningkatkan penetrasi smartphone sebesar 12% menjadi 86 persen pada akhir semester pertama tahun ini,” ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…