Banyak Perda Persempit Raung Gerak - Penjualan Delta Djakarta Turun Tipis 0,24%

NERACA

Jakarta – Emiten produsen minuman alkohol, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) membukukan penjualan di semester pertama 2019 sebesar Rp 388,56 miliar atau turun 0,24% dibandingkan pencapaian penjualan di semester pertama 2018 sebesar Rp 389,49 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan kinerja keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyebutkan, penjualan berasal dari pasar domestik Rp437,94 miliar atau turun 0,21% secara tahunan. Begitu pula penjualan ekspor senilai 733,41 juta atau turun 60,11% secara tahunan. Di sisi lain, beban pokok penjualan naik 4,74% menjadi Rp114,56 miliar. Beban penjualan juga naik 11,68 persen menjadi Rp87,47 miliar.

Dari perolehan tersebut, perseroan mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp141,55 miliar sepanjang Januari-Juni 2019, turun 0,77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp142,65 miliar. Sebelumnya, Direktur Independen Delta Djakarta, Ronny Titiheruw pernah bilang, perseroan memasang target konservatif atau tumbuh 8%– 9% pada 2019. Target ini sejalan dengan tantangan banyaknya regulasi yang mempersempit ruang gerak perseroan.

Dia mengatakan, perseroan masih merasakan dampak dari Permendag No.6 tahun 2015 yang mengatur larangan penjualan bir di minimarket. Selain itu, banyak regulasi daerah yang membatasi ruang gerak industri bir seperti Perda pelarangan penjualan dan konsumsi minuman beralkohol di Cirebon.“Perdanya banyak, seperti pembatasan penjualan dan kuota. Secara regulasi, itu merupakan tantangan,"ujarnya.

Selain itu, faktor kenaikan cukai pada Januari 2019 juga mempengaruhi daya beli masyarakat. Melorotnya kinerja keuangan produsen Anker Bir ini sudah terlihat dari pencapaian di kuartal pertama 2019 yang mencatatkan laba bersih Rp 85,6 miliar atau turun 1,28% dibanding priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 86,7 miliar. Meski dihadapkan pada banyak tantangan, perseroan tetap berharap kinerja tahun ini dapat melampaui kinerja tahun lalu.

Maka untuk memacu pertumbuhan bisnisnya, perseroan terus agresif melakukan penetrasi pasar ke daerah-daerah wisata di Indonesia Timur, seperti Labuan Bajo, Bali, khususnya akan upayakan membuka peluang di daerah-daerah wisata. Jika mengacu pada realisasi 2018, maka perseroan mengincar penjualan sebesar Rp964,44 miliar-Rp973,37 miliar dan laba bersih Rp365,12 miliar-Rp368,50 miliar pada tahun ini.

BERITA TERKAIT

Persiapan Yang Baik Ciptakan Kesuksesan IPO

NERACA Jakarta – Di paruh pertama 2025, jumlah perusahaan tercatat di pasar modal lebih sedikit dibandingkan priode yang sama tahun…

Panin Sekuritas Tebar Dividen Rp150 Per Saham

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Panin Sekuritas  Tbk (PANS) memutuskan untuk membagikan dividen tunai untuk tahun…

Sentimen The Fed Bawa IHSG Ke Zona Merah

NERACA Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/7) sore ditutup melemah seiring pelaku pasar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Persiapan Yang Baik Ciptakan Kesuksesan IPO

NERACA Jakarta – Di paruh pertama 2025, jumlah perusahaan tercatat di pasar modal lebih sedikit dibandingkan priode yang sama tahun…

Panin Sekuritas Tebar Dividen Rp150 Per Saham

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Panin Sekuritas  Tbk (PANS) memutuskan untuk membagikan dividen tunai untuk tahun…

Sentimen The Fed Bawa IHSG Ke Zona Merah

NERACA Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/7) sore ditutup melemah seiring pelaku pasar…