Penjualan Ace Hardware Tumbuh 17,1%

NERACA

Jakarta – Semester pertama tahun ini, PT Ace Hardware Tbk (ACES) mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar 17,1% yoy dari sebelumnya Rp 3,38 triliun pada semester I-2018 menjadi Rp 3,96 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangannya di Jakarta, kemarin.

ACES juga membukukan beban pokok penjualannya naik signifikan pada enam bulan pertama dari sebelumnya Rp 1,76 triliun menjadi Rp 2,09 triliun sehingga ada pertumbuhan sebesar 18,7% yoy. Kendati demikian walau beban pokoknya naik, ACES mencatatkan laba kotor sebesar Rp 1,86 triliun naik dari sebelumnya Rp 1,6 triliun pada semester I-2019.

Naiknya pendapatan tersebut tentunya mencatatkan pertumbuhan pada laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk ACES sebesar 11,33% yoy menjadi Rp 474,3 miliar. Pada paruh pertama tahun ini aset ACES turun sedikit sebesar 2,3% menjadi Rp 5,20 triliun dari sebelumnya Rp 5,32 triliun pada Desember 2018. Adapun liabilitas dan ekuitasnya turun tipis yakni 2,28% menjadi Rp 5,20 triliun dari sebelumnya per Desember 2018 sebesar Rp 5,32 triliun.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan bakal membuka 20 toko—25 toko baru, termasuk toko dengan format ACE Xpress. Di awal tahun 2019, PT Ace Hardware Indonesia Tbk membuka gerai pertamanya di Hankam Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat. Perseroan menyebutkan, toko ACE Xpress baru diperkenalkan pada 2018 silam. Berbeda dengan toko milik ACES lainnya, ACE Xpress memiliki ukuran yang lebih mini atau kurang dari 1.000 meter persegi. Johannes Prasetia, analis BCA Sekuritas memperkirakan, perusahaan akan menambah paling tidak lima outlet ACE Xpress baru di tahun ini.

Menjaga pertumbuhan kinerja keuangan ditengah penurunan tren industri ritel, ACES juga berupaya mengoptimalkan platform online bernama ruparupa.com. “Meski kontribusi ruparupa.com masih kecil ketimbang toko offline, ACES percaya bahwa pertumbuhan penjualan melalui dunia maya akan terus tumbuh,”kata analis Ciptadan Sekuritas, Asia Robert Sebastian.

Dirinya memperkirakan, ACES dapat membukukan pendapatan sebesar Rp 9,05 triliun dan laba bersih senilai Rp 1,36 triliun pada tahun ini. Disamping itu, ACES dinilai masih memiliki fundamental yang baik. Terlebih lagi, rupiah dalam posisi yang stabil sehingga tidak mengganggu aktivitas bisnis perusahaan yang notabene menjual 80% produk impor.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…