Ditopang Kenaikan Fee Base Income - Pendapatan Operasional Maybank Tumbuh 2,1%

NERACA

Jakarta – Masih menghadapkan tantangan yang sama dengan tahun lalu, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) masih mampu melewati dengan kinerja keuangan yang positif. Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (30/7 mengatakan, enam bulan pertama 2019 terbukti memiliki tantangan yang sama seperti tahun lalu. “Meskipun terjadi perlambatan di beberapa bidang, core business dan fondasi kami tetap kokoh dan kami akan terus meningkatkan aset kami secara selektif untuk memastikan terjaganya kualitas asset,”ujarnya.

Selain melanjutkan rekalibrasi model bisnis ritel, lanjutnya, perjalanan transformasi perseroan ke depan akan fokus pada optimalisasi teknologi untuk memberikan pengalaman nasabah yang lebih baik di seluruh touchpoints.  Ini akan ditandai dengan peluncuran platform baru digital banking M2U dan pembaruan website.

Menurutnya, dengan melakukan ini dapat melanjutkan peningkatan value bagi stakeholder sementara pada saat yang sama menangkap peluang untuk pertumbuhan di masa depan. Tercatat di semester pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan operasional sebelum provisi naik 2,1% menjadi Rp2,0 triliun dibandingkan dengan Rp1,97 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan pendapatan operasional ini terutama didukung peningkatan fee based income, manajemen pengelolaan biaya yang berkelanjutan dan kenaikan pendapatan bunga bersih sejalan dengan pertumbuhan kredit yang mencapai 6,6% selama enam bulan pertama 2019.

Kemudian laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) di paruh pertama tahun ini sebesar Rp757 miliar, dibandingkan dengan Rp933 miliar semester sebelumnya karena adanya peningkatan provisi sehubungan Bank menempuh langkah konservatif dalam melakukan pencadangan untuk kredit bisnis yang terdampak kondisi pasar yang terus menantang. Selain itu, perseroan juga mencatat pertumbuhan pendapatan non bunga (fee based income) sebesar 14,1% menjadi Rp1,2 triliun pada Juni 2019 dibandingkan Rp1,0 triliun pada Juni 2018 didukung fee Global Market, bancassurance, administrasi kredit, pemulihan kredit dan layanan lain yang disediakan Bank. 

Sementara pendapatan bunga bersih meningkat 2,4% menjadi Rp4,0 triliun dari Rp3,9 triliun sementara Marjin Bunga Bersih sedikit menurun yaitu sebesar 28 basis poin menjadi 4,8%. Hal ini disebabkan oleh surplus likuiditas karena Bank melakukan langkah proaktif untuk memastikan Bank memiliki likuiditas yang cukup untuk memitigasi risiko selama dan setelah pemilihan umum.  Bank akan meneruskan pelaksanaan pricing kredit dan pengelolaan dana secara aktif untuk dapat lebih baik memitigasi tekanan pada marjin.

Kredit meningkat sebesar 6,6% menjadi Rp135,4 triliun per 30 Juni 2019 dari Rp127,1 triliun per 30 Juni 2018. Posisi modal Bank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal sebesar 19,1% pada Juni 2019 dibandingkan 18,8% tahun lalu dan total modal Rp26,2 triliun pada Juni 2019 dibandingkan Rp24,7 triliun per Juni 2018.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…