Rugi Kurs Tekan Laba Merck Jadi Rp 6,12 Miliar

NERACA

Jakarta - Perusahaan farmasi, PT Merck Tbk (MERK) membukukan pendapatan operasi Rp316,79 miliar pada semester I/2019, naik 7,22% dibandingkan dengan semester I/2018 Rp295,45 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Meski penjualan naik, namun laba perusahaan tergerus oleh kenaikan sejumlah beban dan kerugian kurs, sehingga laba periode berjalan jadi Rp6,12 miliar, setelah pada semeter 1/2018 mencatat laba Rp90,31 miliar. Sementara beban pokok penjualan naik 13,39% menjadi Rp210,64 miliar. Sehingga, perseroan menghasilkan laba kotor Rp106,15 miliar, turun 3,21% secara tahunan.

Beban penjualan juga tercatat naik 7,55% menjadi Rp61,51 miliar. Perseroan mencatat rugi kurs Rp1,12 miliar, dari sebelumnya memperoleh laba kurs Rp396,47 juta. Dari raihan tersebut, emiten dengan kode saham MERK ini mengantongi laba dari operasi yang dilanjutkan sebesar Rp6,12 miliar semester I/2019, turun 79,76 persen dibandingkan dengan semester I/2018 Rp30,24 miliar.

Jumlah aset perseroan per 30 Juni 2019 senilai Rp848,79 miliar, turun 32,80% dari jumlah aset per 31 Desember 2018 Rp1,26 triliun. Adapun, total liabilitas sebesar Rp324,38 miliar dan ekuitas Rp524,40 miliar. Sebagai informasi, perseroan mengalokasikan belanja modal tahun ini sekitar Rp10 miliar-Rp15 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp70 miliar. Hal ini karena proyek renovasi pabrik tahap IV di pabrik Pasar Rebo telah selesai akhir 2018. 

Direktur Merck, Arryo Aritrixso W pernah bilang, perseroan telah menyelesaikan proyek renovasi fase IV di pabrik Pasar Rebo pada akhir 2018. Dengan demikian, kapasitas produksi yang semula 660 juta tablet dan kapsul per tahun menjadi 1,6 miliar tablet dan kapsul per tahun. Sejalan dengan peningkatan kapasitas, perseroan bakal menambah pasar baru dengan membidik pasar Asia Pasifik, tidak termasuk China, Jepang, dan India. "Tahap pertama untuk ekspor produk diabetes," katanya. 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…