Genjot Transaksi di Pasar Modal - Agustus, BEI Bakal Rilis Dua Indeks Baru

NERACA

Jakarta – Ramaikan produk baru di pasar modal dan juga memacu pertumbuhan transaksi saham, PT Bursa Efek Indonesia akan meluncurkan dua indeks baru pada bulan depan. “Dua indeks baru bakal  kami luncurkan saat Capital Market Summit & Expo. Dimana dua indeks baru yang akan diterbitkan, yaitu IDX Value 30 dan IDX Growth 30,” kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi di Jakarta, Senin (29/7).

Dirinya menjelaskan, indeks IDX Value 30 akan mengambil konstituennya dari 30 saham yang terpilih dalam indeks IDX80. Bursa akan memilih 30 saham yang memiliki perhitungan factor value, yaitu price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV) yang rendah atau saham-saham yang masih dipandang cukup murah.

Sementara itu, untuk konstituen indeks IDX Growth 30, akan dipilih 30 saham yang PER dan PBV yang sudah tinggi di antara saham-saham di indeks IDX80. Saat ini, kata Hasan, BEI tengah melakukan proses back-testing untuk melihat kinerja ke belakang dari dua indeks baru tersebut. Diharapkan, keduanya akan diminati oleh para manajer investasi untuk dijadikan underlying maupun benchmark pengelolaan dana-dana secara pasif.“Mudah-mudahan setelah peluncurannya, akan ada MI yang menggunakan kedua indeks ini untuk underlying portofolio dana nasabah,” imbuh Hasan.

Asal tahu saja, penerbitan indeks di bursa akan membantu pengembangan produk investasi pasar modal, utamanya adalah penggunaannya sebagai acuan bagi reksa dana indeks atau reksa dana yang ditransaksikan di bursa (exchange traded fund, ETF). Sementara indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (29/7) awal pekan kemarin, ditutup melemah 26,2 poin (0,41%) ke level 6.299,1. Sementara kapitalisasi pasar (market capitalization) sebesar Rp 7.245 triliun.

Kumpulan saham bluechips yang tergabung dalam indeks Investor33 turun 1,1 (0,23%) mencapai posisi 469,5. Sementara indeks LQ-45 melemah 1,9 poin (0,19%) ke level 1.007,3. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) melemah 2,1 poin (0,30%) menjadi 679,1. Sebanyak 173 saham menguat, 266 saham melemah, dan 157 saham stagnan. IHSG sempat mencapai rekor tertinggi di 6.349 dan terendah 6.283.

Mayoritas pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor konsumsi sebesar 1,59% disusul perdagangan sebesar 1,15%. Sementara sektor saham yang menguat di antaranya aneka industri sebesar 0,94%.

BERITA TERKAIT

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

Rencanakan Buka 20 Gerai Baru - Ace Hardware Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Berhasil membukukan kinerja keuangan yang tumbuh positif di tahun 2023, PT Ace Hardware Tbk (ACES) terus pacu…

BRMS Serap Dana Eksplorasi US$1,45 Miliar

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2024, emiten pertambangan emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melalui lima anak usahanya…