Kinerja Keuangan Sehat - Beban Utang Pelat Timah Turun 29,39%

NERACA

Jakarta – Menjaga pertumbuhan kinerja keuangan yang lebih sehat PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa memangkas beban utang. Tercatat nilai kewajiban (liabilitas) perseroan per 30 Juni 2019 turun 29,39% menjadi US$73,95 juta dari sebelumnya per 31 Desember 2018 sebesar US$104,72 juta.

Sekretaris Perusahaan Latinusa, Pengky Frusman dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, nilai kewajiban (liabilitas) yang turun 29,39% disebabkan adanya pelunasan atas utang bank dan utang usaha. Utang bank turun 20,33% menjadi US$54,63 juta, sedangkan utang usaha turun 53,55% menjadi US$14,67 juta. Pelunasan utang bank tercermin dalam mutasi arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan.

Perseroan mengungkapkan, selain disebabkan pelunasan, utang usaha yang menurun juga seiring dengan menurunnya harga dan kuantitas pengadaan bahan baku pada kuartal II/2019 dibandingkan dengan pengadaan bahan baku kuartal IV/2018. Penurunan permintaan tinplate dari pelanggan di semester I/2019 menyebabkan menurunnya kuantitas pengadaan bahan baku, sehingga penjualan selama semester I/2019 menggunakan stok yang ada dalam persediaan.

Kata Pengky, sumber pelunasan utang bank tercermin dalam penurunan piutang usaha yang terealisasi pada semester I/2019. Sebagai informasi, dalam laporan keuangan per 30 Juni 2019, emiten berkode saham NIKL ini membukukan penjualan bersih sebesar US$83,1 juta, naik 1,60% dibandingkan dengan penjualan bersih semester I/2018 sebesar US$81,79 juta. Berdasarkan jenis produk, segmen sheet yang berkontribusi 44,84% terhadap penjualan itu, tumbuh 13,53% secara tahunan.

Sementara itu, segmen coil yang berkontribusi 55,16% terhadap penjualan, tercatat turun 6,37%. Penjualan ekspor naik 78,95%, sedangkan penjualan lokal hanya tumbuh 2,03%. Beban pokok penjualan turun 1,61% menjadi US$75,97 juta pada separuh pertama tahun ini, dari US$77,21 juta pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan juga mendapat laba kurs US$1.291 pada Januari-Juni 2019, setelah menderita rugi kurs US$2,29 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Dengan raihan tersebut, perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar US$2,41 juta pada semester I/2019, membalik dari rugi bersih pada semester I/2018 sebesar US$1,50 juta.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…