Perkuat Modal Lima Tahun - BTN Bidik Dana Rights Issue Rp 8 Triliun

NERACA

Jakarta – Perkuat dan menjaga kecukupan modal untuk lima tahun kedepan dalam mendanai pembiayaan perumahan, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana mencari pendanaan di pasar lewat rights issue pada tahun depan,”Tahun depan kita rencanakan rights issue dengan target dana yang dihimpun sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 8 triliun, kata Plt. Direktur Keuangan dan Tresuri BTN, Nixon Napitupulu di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, aksi korporasi penambahan modal lewat rights issue dilakukan mengingat capital adequacy ratio (CAR) BTN terus turun sejak 2016 sebesar 16,54%; 2017 sebesar 15,99% dan 2018 sebesar 15,97%. Hal ini disebabkan karena ekspansifnya perseroan dalam mendanai pembiayaan kredit KPR  untuk program sejuta rumah kepada 250.000 unit hingga 300.000 unit rumah.

Rencana pendanaan di pasar modal lewat rights issue, lanjutnya, akan disampaikan ke Kementerian Keuangan dan dilanjutkan Kementerian Keuangan. Sehingga aksi korporasi ini diperkirakan bisa dieksekusi pada semester kedua 2020. Selain rights issue, perseroan tahun ini juga akan menerbitkan obligasi bertajuk Junior Global Bond dengan target dana yang bisa dihimpun sebesar US$ 300 juta.

Kata Nixon, alasan menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat karena investor asing biasanya punya niat tinggi terhadap pembiayaan perumahan. Targetnya November atau Desember obligasi ini bisa meluncur. “Apalagi Junior Global Bond bunganya pasti lebih tinggi dibandingkan yang senior. Ekspektasi kami memang bisa menghimpun dana sampai US$ 300 juta. Saat ini kami masih tunggu arranger, sekiranya investor bisa menyerap berapa, semoga nanti oversubscribe,”ujarnya.

Penerbitan obligasi ini diharapkan mampu mengerek CAR BTN hingga 19,1% hingga akhir tahun kelak. Sedangkan hingga kuartal I-2019 posisi CAR BTN sebesar 17,62%. Sementara Direktur Utama Bank BTN, Maryono menambahkan, dengan permodalan tersebut diharapkan dapat memacu kredit perseroan tahun depan.

Pada paruh pertama tahun ini, perseroan mencatatkan kinerja penyaluran kredit yang berada di atas rata-rata industri perbankan. Per Juni 2019, Bank BTN mencatatkan kenaikan kredit di level 18,78% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp211,35 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp251,04 triliun. Sedangkan, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut kredit industri perbankan hanya naik di level 9,92% yoy per Juni 2019.  

Pertumbuhan penyaluran kredit Bank BTN masih ditopang segmen kredit perumahan. Lini bisnis tersebut mencatatkan kenaikan di posisi 19,72% yoy menjadi Rp173,61 triliun. Segmen kredit perumahan tersebut ditopang melesatnya penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi menjadi senilai Rp90,75 triliun pada Juni 2019 atau naik 27,55% yoy. KPR Non-subsidi Bank BTN pun tercatat naik sebesar 13,08% yoy menjadi Rp74,39 triliun per Juni 2019.

Rekam jejak kinerja KPR tersebut sukses membuat Bank BTN tetap menjadi pemimpin pasar dengan pangsa KPR sebesar 39,56% per Maret 2019. Di lini KPR Subsidi, perseroan juga mendominasi kue pasar sebesar 92,43% per Maret 2019.(bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…