Pencapaian Keuangan Negatif - Pendapatan Usaha Hotel Sahid Turun 19%

NERACA

Jakarta - Performance kinerja keuangan PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) masih negatif. Pasalnya, perseroanda dalam laporan keuangan semester pertama 2019 yang dirilis di Jakarta, kemarin mencatatakan penurunan pendapatan usaha sebesar 19% atau menjadi Rp62,23 miliar dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp76,89 miliar. Adapun masing-masing pendapatan dari enam segmen utama melemah sehingga pendapatan perseroan ikut terkontraksi.

Segmen kamar membukukan pemasukan Rp24,85 miliar, makanan dan minuman Rp24,58 miliar, sewa ruangan took Rp359,39 juta, sewa dan service apartemen Rp517,91 juta, jasa konsultan dan manajemen Rp3,20 miliar dan segmen lain-lain seperti kolam renang, internet, laundri sebesar Rp8,70 miliar. Masing-masing segmen mengalami penurunan 16%, 24%, 41%, 56%, 23%, dan 1,75%.

Kendati demikian perseroan juga berhasil menekan beban pokok penjualan sebesar Rp23,922 miliar atau turun 12,61% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Segmen makanan dan minuman mencatat pengeluaran Rp7,81 miliar atau turun 19% yoy, segmen tenaga kerja Rp12,22 miliar atau turun 0,06% yoy, dan beban departemen lainnya Rp3,89 miliar atau turun 28,65% yoy.

Dari sisi lain, SHID mencatatkan kenaikan rugi bersih sebesar Rp19,89 miliar meningkat dari posisi periode sebelumnya yakni Rp8,08 miliar. Adapun jumlah rugi bersih yang dapat diatribusikan menjadi 17,5 dari posisi 7,31 pada semester I/2018. Anak usaha Sahid Grup itu juga tercatat mengalami pengurangan aset pada paruh pertama 2019. Dalam laporan keuangan perseroan jumlah aset tercatat Rp1,47 triliun turun tipis sekitar Rp27 miliar dari posisi sebelumnya Rp1,50 triliun.

Kendati demikian perseroan berhasil mencatatkan penguran liabilitas sebesar 1,22% menjadi Rp548,39 miliar dibandingkan dengan periode sebelumnya. Adapun jumlah liabilitas jangka panjang tercatat Rp450,54 miliar dan libilitas jangka pendek sebesar Rp97,85 miliar. Adapun jumlah ekuitas perseroan per 30 Juni sebesar Rp927,99 miliar turun 2,09% dari posisi sebelumnya Rp947,88 miliar pada semester I/2018.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20% atau sebesar Rp 227 miliar dibandingkan tahun lalu Rp 189,81 miliar. Direktur Independen Sahid International, Dyag Tri Anjayani pernah bilang, untuk menaikkan pendapatan, perseroan akan terus merenovasi dan meremajakan kamar.

Selain itu untuk memacu pertumbuhan pendapatan, perseroan juga akan konsistens menjaga tingkat hunian hotel, mendiversifikasi segmen-segmen pasar dengan menyeimbangkan MICE/ bisnis pemerintah dengan korporat, FIT, online travel agent dan membuat berbagai program penawaran yang menarik untuk bisnis akhir pekan serta memaksimalkan paket meetings, incentives, conventions & exhibitions (MICE). Kemudian dalam pengembangan bisnisnya, perseroan akan membuka hotel di Uzbekistan dan juga berencana membidik Malaysia. Namun, konsentrasi utama masih di Uzbekistan.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…