Produk Khas Indonesia Banyak Dijual di Mekkah

Produk khas Indonesia termasuk makanan ringan, mie instan, hingga bumbu-bumbu dapur banyak dijual bebas di Mekkah sehingga jamaah haji tak perlu khawatir dan bisa berbelanja kapan saja saat kangen makanan Indonesia.
Pantauan, salah satu tempat yang bisa dikunjungi jamaah untuk bisa mendapatkan produk Indonesia adalah Toko Puncak Sumatera yang terletak di kawasan Khakiyah, Mekkah.
Berdasarkan pantauan di toko tersebut, Kamis, tempat itu ramai dikunjungi bukan saja oleh orang Indonesia tapi warga setempat yang ingin berbelanja kebutuhan pokok.
Berbagai ragam bahan makanan dan olahan khas nusantara tersedia di toko tersebut bahkan petugas dan pelayannya bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia meskipun terbatas.
Di tempat itu dijual aneka makanan seperti biskuit, roti, aneka minuman yang tak asing dengan produk-produk dari Indonesia.
Bahkan terdapat juga bahan-bahan pokok makanan seperti sayuran kacang panjang, wortel, dan aneka bumbu mulai dari cabai bawang merah, bawang putih, dan aneka bumbu dapur lainnya.
Tak ketinggalan juga buah-buahan khas Indonesia seperti rambutan, manggis, dan apel juga bisa ditemukan di rak-rak toko Puncak Sumatera.
Para pegawai ini memperkenalkan satu persatu barang-barang yang mereka jual dan terlihat sangat familiar dengan apapun tentang Indonesia. Rambutan 12 riyal satu kilo, mangga 25 riyal sekilo, manggis 25 riyal, lengkeng 22 riyal, kata seorang petugas yang mengaku berasal dari Yaman.
Saat ditanya dari mana barang-barang yang ada di toko itu khususnya sayuran dan empon-empon ia menunjukkan sebuah kardus yang tertulis bahwa produk berasal dari Surabaya, Indonesia. Dari Surabaya, Indonesia, katanya.
Saat musim haji tiba seperti sekarang ini, toko ini hampir dipastikan ramai dengan pembeli dari Indonesia yang masih ingin merasakan cita rasa Indonesia di Mekkah.
Selain musim haji pengunjung juga ramai dengan pembeli dari masyarakat Indonesia yang bermukim di Arab Saudi beserta para jamaah umrah yang tak pernah sepi berkunjung ke Mekkah.
Sementara itu, menu garang asem dan tempe bacem dihidangkan sebagai menu zonasi atau menu khas kepada jamaah calon haji dari Embarkasi Solo, Jawa Tengah.
Kasie Katering Daerah Kerja Mekkah Beny Darmawan di Ahla Zad Company, Mekkah, mengatakan, pihaknya melakukan visitasi untuk memastikan kesiapan perusahaan katering penyedia konsumsi jamaah untuk menghidangkan menu zonasi. Kami melakukan visitasi ke Ahla Zad Company yang kebetulan bertugas menyediakan menu Solo dan untuk menu zonasi adalah ayam garang asem dan tempe bacem, katanya.
Ia mengatakan ayam garang asem dan tempe bacem yang akan dihidangkan sudah mendekati cita rasa aslinya, begitu pun dengan tempe bacemnya yang enak. Jadi untuk jamaah haji tak perlu khawatir menu cita rasa Indonesia akan tetap terjaga pada saat pelaksanaan ibadah haji, katanya.
Pada kesempatan itu, di dapur salah satu perusahaan penyedia katering jamaah tersebut sedang memasak garang asem dan tempe bacem. Mereka mempekerjakan sejumlah chef dan pekerja asal Indonesia.
Chef David salah satu chef di Ahla Zad misalnya memiliki spesifikasi kompetensi masakan Indonesia dan berasal dari Palembang. Kalau menu nusantara Insha Alloh kami siap sedia, katanya.
Ia mengatakan, sulit mencari pekerja Indonesia di wilayah Mekkah namun perusahaan tempatnya bekerja itu mempekerjakan sejumlah pekerja asal Indonesia termasuk untuk chef, tenaga pemotong daging, dan packing. (ant)

Produk khas Indonesia termasuk makanan ringan, mie instan, hingga bumbu-bumbu dapur banyak dijual bebas di Mekkah sehingga jamaah haji tak perlu khawatir dan bisa berbelanja kapan saja saat kangen makanan Indonesia.

Pantauan, salah satu tempat yang bisa dikunjungi jamaah untuk bisa mendapatkan produk Indonesia adalah Toko Puncak Sumatera yang terletak di kawasan Khakiyah, Mekkah.

Berdasarkan pantauan di toko tersebut, Kamis, tempat itu ramai dikunjungi bukan saja oleh orang Indonesia tapi warga setempat yang ingin berbelanja kebutuhan pokok.

Berbagai ragam bahan makanan dan olahan khas nusantara tersedia di toko tersebut bahkan petugas dan pelayannya bisa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia meskipun terbatas.

Di tempat itu dijual aneka makanan seperti biskuit, roti, aneka minuman yang tak asing dengan produk-produk dari Indonesia.

Bahkan terdapat juga bahan-bahan pokok makanan seperti sayuran kacang panjang, wortel, dan aneka bumbu mulai dari cabai bawang merah, bawang putih, dan aneka bumbu dapur lainnya.

Tak ketinggalan juga buah-buahan khas Indonesia seperti rambutan, manggis, dan apel juga bisa ditemukan di rak-rak toko Puncak Sumatera.

Para pegawai ini memperkenalkan satu persatu barang-barang yang mereka jual dan terlihat sangat familiar dengan apapun tentang Indonesia. Rambutan 12 riyal satu kilo, mangga 25 riyal sekilo, manggis 25 riyal, lengkeng 22 riyal, kata seorang petugas yang mengaku berasal dari Yaman.

Saat ditanya dari mana barang-barang yang ada di toko itu khususnya sayuran dan empon-empon ia menunjukkan sebuah kardus yang tertulis bahwa produk berasal dari Surabaya, Indonesia. Dari Surabaya, Indonesia, katanya.

Saat musim haji tiba seperti sekarang ini, toko ini hampir dipastikan ramai dengan pembeli dari Indonesia yang masih ingin merasakan cita rasa Indonesia di Mekkah.

Selain musim haji pengunjung juga ramai dengan pembeli dari masyarakat Indonesia yang bermukim di Arab Saudi beserta para jamaah umrah yang tak pernah sepi berkunjung ke Mekkah.

Sementara itu, menu garang asem dan tempe bacem dihidangkan sebagai menu zonasi atau menu khas kepada jamaah calon haji dari Embarkasi Solo, Jawa Tengah.

Kasie Katering Daerah Kerja Mekkah Beny Darmawan di Ahla Zad Company, Mekkah, mengatakan, pihaknya melakukan visitasi untuk memastikan kesiapan perusahaan katering penyedia konsumsi jamaah untuk menghidangkan menu zonasi. Kami melakukan visitasi ke Ahla Zad Company yang kebetulan bertugas menyediakan menu Solo dan untuk menu zonasi adalah ayam garang asem dan tempe bacem, katanya.



Ia mengatakan ayam garang asem dan tempe bacem yang akan dihidangkan sudah mendekati cita rasa aslinya, begitu pun dengan tempe bacemnya yang enak. Jadi untuk jamaah haji tak perlu khawatir menu cita rasa Indonesia akan tetap terjaga pada saat pelaksanaan ibadah haji, katanya.

Pada kesempatan itu, di dapur salah satu perusahaan penyedia katering jamaah tersebut sedang memasak garang asem dan tempe bacem. Mereka mempekerjakan sejumlah chef dan pekerja asal Indonesia.

Chef David salah satu chef di Ahla Zad misalnya memiliki spesifikasi kompetensi masakan Indonesia dan berasal dari Palembang. Kalau menu nusantara Insha Alloh kami siap sedia, katanya.

Ia mengatakan, sulit mencari pekerja Indonesia di wilayah Mekkah namun perusahaan tempatnya bekerja itu mempekerjakan sejumlah pekerja asal Indonesia termasuk untuk chef, tenaga pemotong daging, dan packing. (ant)^

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…