OJK Janjikan Insentif Produk Reksa Dana ETF

NERACA

Jakarta – Pacu pertumbuhan transaksi reksa dana ETF di pasar modal,  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji kebijakan pemberian insentif kepada diler partisipan dan investor reksa dana ETF, "Sekarang kan diler partisipan sudah bikin ETF, dari membeli sahamnya di pasar hingga menjual, itu kan ada biaya transaksi dan fee-nya banyak sekali. Supaya lebih efisien, nanti kita lihat, mungkin biaya transaksinya bisa dikurangi atau dibebaskan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen di Jakarta, Kamis (25/7).

Disampaikannya, saat ini pihaknya sedang merumuskan kebijakan untuk memberikan insentif kepada diler partisipan maupun investor ETF. Selain itu, lanjutnya, OJK
telah menerima usulan pemberian insentif tersebut dari bursa selaku Self-Regulatory Organization (SRO). Saat ini, OJK dan SRO lainnya masih mempelajari usulan kebijakan tersebut. 

Dengan adanya insentif yang diberikan kepada market maker, transaksi ETF diharapkan bisa lebih efisien dan dapat memberikan imbal hasil yang menarik dari indeks acuannya setelah beberapa potongan biayanya dikurangi. Hoesen mengapresiasi pertumbuhan produk ETF di Indonesia, sejauh ini. Seiring dengan pertumbuhan dana kelolaan produk reksa dana secara keseluruhan, Asset Under Management (AUM) produk ETF juga telah mengalami pertumbuhan sebesar 4 kali lipat sejak 2015 menjadi sekitar Rp14 triliun pada tahun ini, dari sebelumnya Rp3,5 triliun. Dimana jumlah ETF pun telah bertambah sebanyak 23 produk menjadi sekarang total 30 produk sejak 2015.

Adapun minat manajer investasi untuk menerbitkan produk reksa dana ETF juga terpantau meningkat. Saat ini, terdapat 10 fund manager yang telah menerbitkan produk ETF. Dari sisi produk, reksa dana ETF juga berkembang tak lagi yang dikelola secara pasif mengacu kepada indeks acuan. OJK mencatat terdapat 12 produk ETF yang juga dikelola secara aktif oleh manajer investasi.”Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat dilihat produk ETF sudah mulai berkembang dan ke depan diharapkan dapat tumbuh dengan baik seiring dengan pertumbuhan pasar modal yang semakin besar," kata Hoesen.

Di tempat yang sama,  PT Majoris Asset Management resmi meluncurkan dan melakukan pencatatan perdana reksa dana indeks Majoris Pefindo I-Grade ETF Indonesia (XMIG). Peluncuran Reksa Dana ini diharapkan akan semakin memperkuat posisi Majoris sebagai Manajer Investasi di Indonesia dengan spektrum produk lengkap, untuk semakin mendukung pertumbuhan industri Reksa Dana di Indonesia.

Direktur Utama dari Majoris, Zulfa Hendri mengatakan bahwa dengan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjanjikan di jangka pendek dan panjang, perseroan melihat pasar saham Indonesia menawarkan potensi imbal hasil yang sangat menarik. Sehingga investor bisa mempertimbangkan ETF ini sebagai pilihan yang tepat untuk mengoptimalkan pertumbuhan investasinya.“Saham-saham yang membentuk indeks Pefindo adalah saham dari perusahaan-perusahaan yang memiliki peringkat investment grade sehingga memiliki tingkat risiko yang telah terukur dan potensi pertumbuhan  yang baik,”ujarnya. 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…