Nanoteknologi Dapat Mendukung Pertahanan Nasional

Nanoteknologi Dapat Mendukung Pertahanan Nasional  

NERACA

Jakarta – Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie berpendapat nanoteknologi yang dikembangkan di Indonesia dapat mendukung pertahanan nasional.

Menurut dia, perkembangan zaman dan cita-cita Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia, menuntut militer dan pertahanan Indonesia untuk semakin kuat serta menonjol di tataran regional dan global."Seperti yang pernah disampaikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu bahwa tanpa visi, jangan pernah berpikir republik ini akan melaju dengan kecepatan tinggi," kata Connie dalam Inagurasi Kerja Sama Pravitna Nanoteknologi Indonesia di Jakarta, Minggu (21/7).

Connie mengutip pernyataan Presiden Jokowi bahwa perubahan pola pikir bisa memberi peluang bangsa Indonesia bisa memenangkan pertarungan global.

Dia mengatakan, kunci memenangkan pertarungan global tersebut adalah memandang masa depan serta berani meninggalkan pola pikir dan cara kerja lama yang hanya menjadi rutinitas dan dikerjakan ala kadarnya.

Dalam konteks pertahanan dan cita-cita Poros Maritim Dunia, ada beberapa hal yang harus ditekankan ke depannya mulai dari yakin pada kekuatan sendiri, percaya pada ruang, manusia serta kemampuan yang kita miliki.

"Lalu memahami fungsi tugas utama pertahanan keamanan negara dalam mewujudkan kepentingan nasional. Visi Poros Maritim Dunia dan Nawacita secara otomatis mewajibkan TNI untuk berkemampuan dan bersifat outward looking," kata dia.

Connie menilai penggunaan nanoteknologi pada TNI-Polri nantinya diharapkan bisa meningkatkan aspek perlindungan yang lebih tinggi, kemampuan lebih lethal, mampu menyembuhkan cedera diri lebih cepat dan memiliki daya tahan diri lebih baik."Sehingga itu mendukung kapasitas tentara dan polisi kita di masa depan sesuai visi Poros Maritim Dunia dan Nawacita," ujar dia.

Menurut dia, teknologi nano adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengontrol zat, material dan sistem pada skala nanometer sehingga menghasilkan fungsi baru yang belum pernah ada.

CEO Pravitna Nanoteknologi Indonesia Petrus Freddy Cahyono mengatakan penerapan nanoteknologi di industri pertahanan bisa untuk mengganti beban berat baju pelindung prajurit menjadi bahan yang lebih ringan namun lebih kuat.

Dia meyakini peresmian Pravitna Nanoteknologi Indonesia akan memacu pengembangan nanoteknologi yang sebelumnya sudah dijalankan di sektor pertanian, peternakan serta industri pertahanan."Nanoteknologi dapat mengubah paradigma," kata Petrus Freddy Cahyono.

Menurut dia, Pravitna perpengalaman dalam industri nanoteknologi untuk aerospace dan marine underwater, mikrobiologi untuk manusia, peternakan dan pertanian. Ant

 

BERITA TERKAIT

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…

Reformasi Birokrasi Dorong Pembangunan Daerah

NERACA Kediri - Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengungkapkan bahwa terciptanya reformasi birokrasi yang baik dapat mendorong keberhasilan pembangunan daerah.…

BERITA LAINNYA DI

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…

Reformasi Birokrasi Dorong Pembangunan Daerah

NERACA Kediri - Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah mengungkapkan bahwa terciptanya reformasi birokrasi yang baik dapat mendorong keberhasilan pembangunan daerah.…