Pasar Kinclong, Jamsostek Optimalkan Investasi di Bisnis Properti

NERACA

Surabaya - PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) akan mengoptimalkan investasinya di sektor properti menyusul booming penjualan di bisnis tersebut. Berdasarkan rencana bisnisnya, porsi investasi di sektor properti akan menjadi Rp864 miliar.

“Besaran itu setara dengan satu persen dari total investasi. Jika dibandingkan tahun lalu, besarannya mengalami peningkatan 0,4 persen,” kata Direktur Investasi PT Jamsostek (Persero), Elvyn G Masassya, di Surabaya, kemarin.

Menurut Elvin, dalam tahun 2012 ini, investasi PT Jamsostek di sektor properti akan ditingkatkan.

Kepala Kantor Wilayah VI PT Jamsostek (Persero), Junaedy menambahkan, Jamsostek akan membangun satu apartemen di Surabaya seiring besarnya pertumbuhan pasar properti di segmen kelas menengah dan atas di kawasan Jawa Timur.

“Saat ini kebutuhan apartemen di Surabaya untuk pekerja dari kalangan kelas menengah atas kian besar. Hal tersebut tampak dari padatnya sejumlah ruas jalan di Kota Pahlawan,” ujar Junaedy di Surabaya, Kamis.

Junaedy mengungkap, pembangunan apartemen bagi kelas menengah atas itu siap direalisasikan pada masa mendatang melalui jalinan kerja sama antara Jamsostek dengan PT Bank Bukopin Tbk. “Walau kini prosesnya masih dalam tahap penjajakan, kami yakin tahun 2012 dapat segera beroperasi,” jelasnya.

Dia menuturkan, apartemen tersebut akan berada di lokasi yang strategis sehingga potensial untuk mendekati konsumen. Saat ini, Junaedy mengaku, pihaknya survei lebih lanjut. “Namun, kami harap bisa dibangun di daerah Lingkar Timur Surabaya,” bebernya.

Terkait target bidikan pasar apartemen tersebut yang menyasar kalangan menengah atas, Junaedy beralasan, pemilihan pasar itu karena selama ini Jamsostek dinilai masyarakat banyak mengutamakan kalangan menengah bawah.

“Dengan pembangunan apartemen kelas menengah atas, kami ingin membuktikan bahwa perusahaan ini juga memiliki perhatian terhadap kalangan menengah atas terutama di Jatim,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, selama ini jumlah peserta Jamsostek dari kalangan menengah atas mencapai sekitar 20% dari total peserta yang masih aktif sebanyak 1,3 juta peserta.

“Terkait besaran harga jual, kami proyeksi sekitar Rp200 juta ke atas dan memberlakukan bunga tiga persen,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…