Wirausaha Kreatif Kriya dan Fesyen di Surabaya Terus Ditingkatkan

Wirausaha Kreatif Kriya dan Fesyen di Surabaya Terus Ditingkatkan

NERACA

Surabaya - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka bertekad untuk terus menumbuhkan sektor industri kreatif di dalam negeri dan mendorong peningkatan jumlah Wirausaha Muda dalam bidang Industri Kreatif dengan secara rutin melaksanakan berbagai Event yang memberikan ruang bagi pengembangan ekonomi kreatif salah satunya adalah acara Creative Talk sebagai kick-off dari kegiatan pengembangan kewirausahaan melalui program Creative Business Incubator - Bali Creative Industry Center (BCIC).

“Direktorat Jenderal IKMA melalui para narasumber memberikan pengetahuan tentang strategi pengembangan usaha, pemasaran produk, dan peningkatan motivasi berwirausaha yang diharapkan bisa meningkatkan minat generasi muda di Jawa Timur untuk terus mengembangkan usahanya yang pada akhirnya akan membantu mengurangi masalah sosial,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih di Surabaya, Selasa (23/7).

Gati menyampaikan hal tersebut saat memberi sambutan pada acara Creative Talk - Bali Creative Industri Center di Surabaya. Narasumber yang terlibat pada kegiatan Creative Talk kali ini terdiri dari Pelaku Industri Kreatif Kriya dan Fesyen yaitu Founder Womanpreneur Community, Irma Sustika, Founder Dus Duk Duk, Arif Susanto, Founder Luido, Dzai Dzul yang merupakan peserta Creative Business Incubator – BCIC 2018-2019 dan Akademisi dari Sekolah Bisnis dan Ekonomi Prasetya Mulya yaitu Kepala Program Studi S1 Business Economics Universitas Prasetiya Mulya, Erica Novianti Lukas dan Sekretaris Program S1 Business Economics Universitas Prasetiya Mulya, Isti Budhi Setiawati.

“Kegiatan Creative Talk dimaksudkan sebagai ajang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang strategi pengembangan usaha, pemasaran produk, peningkatan motivasi berwirausaha dan sosialisasi program Creative Business Incubator (CBI) kriya dan fesyen yang dilakukan oleh Bali Creative Industry Center (BCIC).” jelas Gati.

Dalam sambutanya Gati menyampaikan, Indonesia adalah Negara yang memiliki budaya yang sangat beragam. Hal ini merupakan modal yang sangat baik dalam pengembangan Ekonomi Kreatif. Sehingga tidak mengherankan jika potensi Ekonomi Kreatif Indonesia sangat besar.

Berdasarkan survei khusus ekonomi kreatif BPS dan Bekraf pada tahun 2016, produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif tercatat Rp 922,59 triliun dengan kontribusi terbesar terdapat pada sub sektor kuliner, fesyen dan kerajinan.

Selanjutnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Jawa Timur masuk dalam 5 (lima) Provinsi yang menyumbang PDB Ekonomi Kreatif terbesar tahun 2016 yaitu sekitar 9,37% dan penyumbang Ekspor Ekonomi Kreatif terbesar kedua pada tahun 2016 yaitu 24,36%.

Gati menyampaikan, kondisi ini menunjukkan bahwa potensi Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur cukup besar dan menjadi tantangan bagi kita untuk terus mendorong potensi ekonomi kreatif tersebut sehingga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat Jawa Timur.

Gati menjelaskan, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif subsektor Kriya dan Fesyen, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal IKMA telah mendirikan Bali Creative Industri Center (BCIC) pada tahun 2015.

“BCIC kami hadirkan sebagai wadah bagi para pelaku industri kreatif kriya dan fesyen untuk mengembangkan usaha dalam konteks “meet-share-collaborate” dimana para pelaku bisa bertemu, berbagi pengalaman dan ide kreatif sehingga pada akhirnya bisa berkolaborasi untuk menciptakan karya bersama,” tutur dia.

Gati juga meyakini, program Creative Business Incubator yang ada di BCIC mampu mencetak wirausaha muda di sektor Industri Kreatif Kriya dan Fesyen. 

“Kami sadar bahwa tantangan masa depan generasi muda semakin berat, maka dari itu kami buat program ini agar bisa mencetak wirausaha yang mampu menjadi motor penggerak Industri Kreatif Kriya dan Fesyen di masa yang akan datang,” ungkap dia. Mohar/Iwan

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…