Kemenperin Ajak Santri Probolinggo Menuju Era Industri 4.0

Kemenperin Ajak Santri Probolinggo Menuju Era Industri 4.0

NERACA

Probolinggo - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) berupaya menumbuhkan wirausaha baru di Pondok Pesantren Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo, Jawa Timur.

Dengan tema “Santri Milenial di Era Perkembangan Teknologi Industri”. melalui Program Wira Usaha Baru (WUB) Santri Berindustri, Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para santripreneur dalam menghadapi era industri digital serta agar mampu memanfaatkan perkembangan teknologi digital terkini.

“Santri masa kini dituntut untuk tidak hanya mendalami ilmu agama tetapi juga melek terhadap perkembangan teknologi digital apalagi menghadapi era industri 4.0,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Gati Wibawaningsih di Probolinggo, Selasa (23/7).

Gati menyampaikan hal tersebut saat memberi sambutan pada peresmian Program Penumbuhan Wirausaha Baru di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo. Gati meyakini, pondok pesantren juga dapat berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia.

“Selain dikenal menjadi tempat untuk menempa para santri yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur, ulet, jujur, dan pekerja keras. Pondok pesantren juga memiliki potensi pemberdayaan ekonomi, karena sudah banyak pondok pesantren yang mendirikan koperasi serta mengembangkan berbagai unit bisnis. Seluruh potensi ini merupakan modal yang cukup kuat dalam menghadapi revolusi industri 4.0,” jelas dia.

Pada kesempatan itu, Ditjen IKMA memberikan Bimbingan Teknis IKM Konveksi kepada sebanyak 30 orang peserta yang berasal dari Santriwati Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo. Pelaksanaan Bimbingan IKM Konveksi ini dilaksanakan selama 5 hari mulai tanggal 23 - 27 Juli 2019.

Kemudian ada juga fasilitasi mesin/peralatan WUB yaitu mesin jahit hight speed, mesin obras benang, bartack, button hole, iron steam, cutting mesin, mesin jahit single needle cutter, mesin overdeck, button atthacing, mesin waist band.

Program santripreneur oleh Ditjen IKMA telah dilaksanakan sejak sejak tahun 2013, hingga triwulan II 2019, program ini telah membina sebanyak 32 pondok pesantren di 5 provinsi.

"Cakupan ruang lingkup pembinaan kami diantaranya pelatihan produksi dan bantuan mesin atau peralatan di bidang olahan pangan dan minuman (roti dan kopi), perbengkelan roda dua, kerajinan boneka dan kain perca, konveksi busana muslim dan seragam, daur ulang sampah, produksi pupuk organik cair serta pendampingan SNI garam beryodium," imbuh Gati.

Dalam mendukung implementasi industri 4.0 di sektor IKM, Kementerian Perindustrian juga memiliki program e-Smart IKM yang diluncurkan pada tahun 2017. Melalui e-Smart IKM Kementerian Perindustrian berupaya melakukan edukasi dan pembinaan terhadap IKM untuk masuk dalam e-commerce melalui program e-Smart IKM. Hal ini merupakan upaya pemerintah memperluas akses pasar IKM dan memperbesar presentase produk Indonesia di e-commerce.

E-Smart IKM selama periode tahun 2017-2019 terdiri atas sektor industri makanan dan minuman, logam, furnitur, kerajinan, fesyen, herbal, kosmetik, serta industri kreatif.

Total nilai transaksi e-commerce dari seluruh IKM tersebut tercatat mencapai Rp 2,3 miliar. Sebanyak 31,87 persen di antaranya atau sekitar Rp 755 juta berasal dari sektor industri makanan dan minuman.

“Oleh karena itu, saya mendorong agar para santri menjadi santri milenial yaitu santri yang mampu berproduksi dengan baik serta menguasai perkembangan teknologi digital dalam menjalankan unit usahanya, atau yang ingin saya sebut dengan istilah “Santri Milenial 4.0," tutur Gati.

Gati meyakini, para santri milenial 4.0 akan mampu menjadi agen perubahan yang strategis dalam membangun bangsa dan perekonomian Indonesia di masa mendatang. 

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Jadid KH.Abdul Hamid, M. Ag menyambut baik pelaksanaan program Santripreneur ini karena dapat menambah kegiatan positif bagi para santri di lingkungan pondok. Mohar/Iwan

 

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…