Berkah Libur Sekolah dan Lebaran - Laba Bersih ROTI Melesat Tajam 153,82%

NERACA

Jakarta – Emiten produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membukukan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai 153,82% secara tahunan pada semester I/2019. Dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (22/7), laba tahun ROTI  di paruh pertama 2019 mencapai Rp101,45 miliar atau tumbuh 153,82% dibandingkan priode yang sama sebesar Rp39,97 miliar.

Seiring dengan kenaikan laba bersih, margin laba bersih meningkat menjadi 6,4% pada semester I/2019, dibandingkan 3,1% pada tahun lalu. Tidak hanya laba, penjualan perseroan juga tumbuh 24,37% secara tahunan. Perseroan mengantongi penjualan bersih Rp1,59 triliun pada semester I/2019, sedangkan pada semester I/2018 tercatat Rp1,28 triliun.

Wilayah Indonesia tengah memberikan kontribusi terbesar yakni 58,91% terhadap penjualan, diikuti wilayah Indonesia timur 25,88%, wilayah Indonesia barat 11,10%, dan Filipina 4,11%. Berdasarkan jenis produk, roti tawar menjadi penyumbang terbesar terhadap penjualan, diikuti roti manis, dan kue. Sekitar 61,67% penjualan melalui PT Indomarco Prismatama dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.

Perseroan mampu menjaga kenaikan beban pokok penjualan di level 19,99% secara tahunan. Retur pada separuh pertama tahun ini juga turun 35,06% menjadi Rp249,64 miliar, dari semula Rp384,43 miliar pada semester I/2018. Manajemen menjelaskan, penjualan yang meningkat signifikan sejalan dengan penambahan kapasitas produksi menjadi 5 juta roti per hari seiring dengan beroperasinya 2 pabrik baru di Gresik dan Balikpapan.

Di samping itu, perseroan juga memperkuat jaringan distribusi melalui lebih dari 94.000 titik penjualan, baik di kanal tradisional maupun modern. Perseroan menerapkan inovasi marketing untuk menggenjot penjualan selama musim liburan sekolah dan Ramadan. Strategi itu berhasil membukukan penjualan kuartal II/2019 sebesar Rp795 miliar, naik 0,5% dibandingkan dengan penjualan kuartal I sebesar Rp791 miliar.

Kinerja yang positif pada separuh pertama tahun ini mendorong perseroan untuk menjaga momentum pertumbuhan di paruh kedua 2019. Pada tahun-tahun sebelumnya, penjualan selama musim libur panjang tercatat selalu lebih rendah karena menurunnya konsumsi roti anak sekolah. Sebelumnya berdasarkan riset PT Indo Premier Sekuritas yang dirilis 5 Juli 2019 menyebutkan, PT Nippon Indosari Corpora Tbk diyakini membukukan pendapatan kuartal kedua tahun ini tumbuh sekitar 20%. Proyeksi pertumbuhan penjualan itu mematahkan pola musiman di kuartal II lebih rendah, yang rata-rata 5 tahun tumbuh 12,4%.

Kinerja kuartal II/2019 diwarnai retur penjualan yang diperkirakan sekitar 12%, dari proyeksi 12,5% dibandingkan dengan kuartal I/2019 sebesar 13,5% dan kuartal II/2018 sebesar 20,1%.Optimisme kinerja penjualan produsen Sari Roti ini pada kuartal II/2019 didorong dengan dimulainya pabrik di Balikpapan pada Juni 2019. ROTI saat ini menjalankan 14 pabrik dengan kapasitas produksi yang lebih tinggi, 5 juta pcs per hari, atau naik 12%.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…