Pertamina Pasok BBM di Atas Kebutuhan Normal

Neraca

Setelah sempat terjadi kelangkaan pasokan BBM di Riau dan Pontianak, Kalimantan Barat pada awal minggu ini, Pertamina telah memasok bahan bakar melebihi rata-rata kebutuhan normal. BUMN sektor migas itu mengungkapkan kondisi stok BBM nasional saat ini cukup untuk ketahanan 23 hari.

Vice President Pertamina Mochamad Harun merinci, stok Premium berada pada posisi aman untuk 18 hari, minyak tanah 54 hari dan solar cukup untuk kebutuhan 21 hari. “Sedangkan stok bahan bakar khusus seperti Pertamax tersedia untuk 66 hari dan Pertamax Plus untuk 91 hari,” kata Harun dalam siaran pers yang diterima Neraca, Kamis kemarin (10/3).

Terkait pasokan BBM di Riau, menurut Harun, suasana pembelian di SPBU kembali lancar tanpa antrian berarti. Untuk tambahan pasokan, Pertamina berencana akan mendatangkan tanker Towo Aryo pada Kamis (10/3) dengan muatan Solar 1.600 kiloliter (KL) dan tanker Soechi Chemical pada Jumat besok (11/3) dengan muatan Premium 900 KL. Sebelumnya, Pertamina telah menambah pasokan untuk Riau dari 2 depot terminal yaitu Terminal Sei Siak sebanyak 2.106 KL dan Terminal Dumai sejumlah 1.400 KL.

Untuk Jambi, Pertamina juga memastikan pasokan bahan bakar telah aman. Di Kuala Tungkal, Provinsi Jambi, salah satu SPBU bahkan menyalurkan Premium dan Solar di atas rata-rata kondisi normal selama 7 (tujuh) hari terakhir. Jika pada kondisi normal penyaluran Premium sekitar 20,5 KL/hari dan Solar 8 KL/hari, maka rata-rata realisasinya mencapai 25 KL/hari untuk Premium dan 10 KL/hari untuk Solar.

Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Pontianak. Hingga Kamis siang kemarin (10/3), stok Premium tercatat sebanyak 2.203 KL dan stok Solar sebanyak 1.443 kitir. Stok ini akan terus bertambah dengan rencana pada 13 Maret 2011 sebanyak 2.000 KL.

Untuk wilayah ibu kota Kalimantan Barat ini, Pertamina menambah pasokan degnan mengirim kapal MT Serena II bermuatan Premium sebanyak 2.500 KL dan Minyak Solar sebanyak 1.193 KL. Kegiatan penyaluran sudah mulai dilakukan sejak kapal bersandar pada Kamis dini hari. ”Kondisi di SPBU-SPBU kota Pontianak juga sudah membaik dimana antrian di SPBU sudah tidak sepanjang sebelumnya,” ujar Harun.

Pemerintah sendiri juga mengingatkan masyarakat untuk tidak panik dan membeli BBM sesuai kebutuhan normal. Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memastikan tidak ada kenaikan harga BBM. ”Tidak ada kenaikan harga bahan bakar sehingga masyarakat tidak perlu panik dan melakukan pembelian BBM melebihi kebutuhan,” kata Menteri di kantor kementerian ESDM, Rabu kemarin (9/3). 

 

BERITA TERKAIT

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…