Rampungnya Tol Dorong Peningkatan Tingkat Hunian Hotel di Surabaya 

NERACA

Surabaya - Rampungnya sejumlah pembangunan tol di Jawa Timur mendorong peningkatan hunian (okupansi) hotel di Surabaya, salah satunya Garden Palace, bahkan pada masa Lebaran 2019 mencapai 99 persen.

Assistant Director Sales and Marketing Hotel Garden, Melanie Pattinama mengatakan pada tanggal 5-7 Juni 2019 okupansi hotel yang dikelola PT Mas Murni Indonesia Tbk itu bahkan hingga mencapai 100 persen dari total 360 kamar yang tersedia.

"Mayoritas yang menginap orang luar kota dengan membawa rombongan dan menggunakan bus, seperti dari Bali dan berbagai daerah dari luar Jatim," kata Melanie kepada wartawan di Surabaya, Jumat (28/6).

Melanie usai acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) itu mengatakan, peningkatan itu cukup signifikan dibanding Lebaran sebelumnya yang total tingkat huniannya hanya 70 persen. Ia menyebutkan, positifnya tingkat hunian mendongkrak kinerja perseroan hingga mengalami peningkatan positif. 

Sementara Direktur PT Mas Murni Indonesia Tbk Peterjanto Suharjono menyebutkan peningkatan positif kinerja perseroan dipengaruhi tiga faktor, dan paling dominan adalah hotel, masing-masing hunian hotel sebesar 50 persen, usaha catering (oleh anak usaha) 30 persen, dan usaha udang 20 persen.

Sedangkan hasil RUPS, kinerja perseroan tahun 2018 tercermin melalui pencapaian pendapatan sebesar Rp120,7 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 7,20 persen dibanding pendapatan konsolidasi tahun 2017 yang sebesar Rp112,6 miliar.

Laba kotor perseroan meningkat 5,17 persen dari Rp2,6 miliar menjadi Rp53 miliar dibandingkan laba kotor tahun 2017 sebesar Rp50,4 miliar. Laba tahun berjalan perseroan turun 81,37 persen, dari sejumlah Rp17,1 miliar menjadi menjadi Rp3,9 miliar dan tahun 2017 Rp21 miliar.

Secara umum, tingkat hunian yang dicapai tahun 2018 adalah sebesar 71.84 persen, sedangkan ditahun 2017 tingkat hunian sebesar 67.50 persen. 

RUPS juga mengambil keputusan di antaranya, menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan perseroan mengenai keadaan dan jalannya kegiatan usaha perseroan yang antara lain memuat laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 serta laporan tugas pengawasan dewan komisaris.

Selain itu, juga menyetujui untuk tidak membagikan dividen tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, dan menetapkan dana sebesar Rp200 juta untuk disisihkan sebagai dana cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 Undang-undang No.40 tahun 2007, tentang Perseroan terbatas, dan pasal 23 anggaran dasar perseroan.

"Positifnya kinerja ini, kami harapkan bisa diteruskan di tahun 2020, dan kami targetkan bisa naik 10 persen," kata Peterjanto. Mohar/Ant