Indonesia Darurat Sampah Plastik - Accor Group Hotels Manado Ajak Masyarakat Kurangi Plastik

Menyadari tingginya tingkat konsumsi penggunaan plastik masyarakat Indonesia, membawa negeri ini menjadi produsen sampah plastik terbesar di dunia. Prestasi ini bukanlah sesuatu yang membanggakan, karena sampah plastik merupakan sampah yang sulit terurai atau hancur dan justru sebaliknya merusak lingkungan. Berangkat dari upaya menyelematkan lingkungan dari sampah plastik, beberapa perusahaan ikut mengkampanyekan mengurangi penggunaan kantung plastik.

Hal inilah yang dilakukan tiga hotel di Manado di bawah bendera "Accor Group" menggugah masyarakat dan pelaku usaha pariwisata menggurangi penggunaan plastik yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan perairan di Teluk Manado,”Kita bergerak bersama dengan general manager Ibis dan Novotel melakukan pembersihan sampah yang berada laut. Kita berharap apa yang kita lakukan ini juga bisa dilakukan orang lain,"kata General Manager Mercure Manado Tateli Resort and Convention, Sigit Budiarso di Manado, kemarin.

Kegiatan pembersihan sampah di perairan Teluk Manado oleh Accor Group Hotels, tambahnya hasilnya belum terlalu besar, akan tetapi menjadi titik gugah bagi warga dan pelaku usaha.”Accor mempunyai kebiasaan mengerjakan bersama melalui program CSR berhubungan dengan eco-green, dan bersih-bersih laut adalah salah satu bagian kecil dari apa yang sudah kami lakukan untuk konservasi kelangsungan sumber daya hayati," jelasnya.

Meski masih dalam skala kecil, namun menurut dia, "Accor Groop Hotels" Manado telah melakukan suatu inisiasi untuk membersihkan lingkungan perairan Teluk Manado.”Kita juga mengikutsertakan nelayan sekitar melakukan bersih-bersih laut, harapannya agar mereka juga merasa mengambil bagian menjaga kelestarian laut," ujarnya.

Selanjutnya, General Manager Novotel Manado Golf Resort & Convention Center Mr. Bilal Chamsine mengajak masyarakat dan pelaku usaha pariwisata memulai pengurangan penggunaan bahan plastik. Alasannya, plastik ketika berada di lingkungan perairan bisa menyebabkan dampak buruk bagi biota laut.”Pada saat melakukan pembersihan laut, ada ikan yang terperangkap dalam plastik dan mati, mari bersama-sama kita kurangi penggunaan plastik," ajaknya.

General Manager Ibis Manado City Center Boulevard, Afif Khairi menambahkan, gerakan bersih-bersih laut akan menjadi salah satu program reguler.”Saat mengangkat sampah selain menyenangkan, juga shock. Shock karena di laut banyak sampah, mengangkatnya pun tidak bisa habis dalam seharian. Bahkan ada spesis ikan mati karena terperangkap dalam plastik," ujarnya.

Bersih-bersih kawasan perairan Teluk Manado yang diinisiasi "Accor Hotels Group" Manado berhasil mengumpulkan 72 kantong sampah dengan berat 460 kilogram. Direktur Indonesian Center for Environment Law (ICEL), Henry Subagyo pernah mengatakan, Indonesia berada di posisi kedua setelah Tiongkok sebagai negara penghasil sampah plastik terbanyak.

Sampah-sampah yang berjubelan itu banyak dibuang ke laut. Laut seolah menjadi tempat sampah raksasa. Data yang dihimpun ICEL menunjukkan, setiap tahunnya sekitar 4,8 juta – 12, juta sampah yang dibuang ke laut. Tim Ilmuwan dari Lembaga Ilmu pengetahuan Indoensia (LIPI) memprediksi pada 2050 mendatang jumlah limbah plastik akan melebihi jumlah ikan di perairan Indonesia. Tidaklah mengherankan penelitian terbaru menemukan mikroplastik dalam tubuh ikan dalam sebuah penelitian yang diselenggarakan di 13 titik perairan Indonesia.  Jika kondisi ini terus memburuk dan tidak berubah, bukan tidak mungkin kelak  manusia akan memakan limbah plastiknya sendiri.

Kondisi sampah plastik sudah pada tahap memprihatinkankan. Indonesia centre for environmental Law (ICEL) mendesak pemerintah Indonesia harus serius melawan polusi sampah plastik, dengan membuat kebijakan teknis terkait produsen sampah plastik.

Pemerintah perlu bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk merespon sedini mungkin agar tidak menimbulkan rentetan masalah-masalah ekologi yang lebih berat. Polusi plastik berpotensi besar merusak ekosistem laut, kemudian berimbas pada manusia sendiri.

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…