Pelatihan Kompetensi di BLK Kuningan Tambah Kurikulum FMD

Pelatihan Kompetensi di BLK Kuningan Tambah Kurikulum FMD

NERACA

Kuningan – Ratusan peserta pelatihan berbasis kompetensi yang digelar Balai Latihan Kerja (BLK) pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kuningan diwajibkan mengikuti kurikulum FMD sebagai bekal kedisiplinan dan etos kerja.

Kepala UPTD BLK, Agus Sustiawan, memaparkan, FMD (Fisik Mental dan Disiplin) merupakan kurikulum baru pada pelatihan skill di tahun 2019 yang melibatkan pihak personel TNI (Koramil) sebagai salah satu instrukturnya.“FMD ini ditujukan sebagai pelatihan kedisiplinan, kepribadian dan etos kerja, sehingga diharapkan para lulusan BLK ini bisa mempunyai sikap dan prilaku pengusaha mandiri maupun pegawai yang mempunyai loyalitas dan etos kerja yang tinggi,” jelasnya, Selasa (16/7).

Pelatihan ketenagakerjaan itu sendiri merupakan agenda tahunan BLK yang digulirkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung. Di tahun 2019 ini dibagi tiga gelombang dengan jumlah 416 peserta untuk 9 paket, terdiri dari Pelatihan Komputer (perakitan dan desaign grapis), Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian/Tata Boga, Pelatihan Las, Pelatihan Listrik, Pelatihan Otomotif sepeda Motor dan Pelatihan Tata Rias Rambut, Pelatihan service Handphone, dan Pelatihan Menjahit.

Selain gratis, para peserta pelatihan tersebut akan mendapat sertifikat pelatihan dan kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikat Profesi (LSP) Bandung. Masyarakat yang ingin mengikuti pelatihan berbasis kompetensi ini tidak dibatasi lulusan, tapi terbuka untuk umum, yang penting sudah masuk usia kerja.“Dulu memang dibatasi yang punya ijazah minimal SLTP, tapi mulai tahun ini yang tidak berijazah pun bisa, asal mempunyai kemauan untuk ikut pelatihan dan mandiri,” papar Agus. 

Selain yang dibiayai oleh APBN melalui BBPLK, APBD Kuningan pun membiayai pelatihan untuk masyarakat melalui Pelatihan Berbasis Masyarakat (PBM) sebanyak lima paket digelar secara langsung di desa-desa yang mengajukan pelatihan ke Pemda melalui Dinas Tenaga Kerja. Kelima paket tersebut diantaranya, pelatihan tata boga digelar di Desa Jambar Kec. Nusaherang dan Desa Sindangagung, pelatihan las di Desa/Kec Ciwaru, pelatihan menjahit di Desa Sumbakeling Kec. Pancalang dan Desa Pajawan Kidul Kec. Lebakwangi. 

Pelatihan yang diberikan pun tidak lagi berbasis tradisional maupun konvensional. Terlebih untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), semua masyarakat harus bisa menghadapinya dengan kompetitif. Maka pelatihan yang diberikan para instruktur pun berbasis kompetitif, responsif dan berorientasi kepada kebutuhan pasar kerja. Nung

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…