NERACA
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggunakan dana dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dari program Regional Road Development Project (RRDP) senilai Rp 1,95 triliun untuk pembangunan jalan di daerah yang termasuk beranda terdepan Indonesia di Kalbar dan Kaltim. “Kami harapkan kontrak loan tersebut bisa segera ditandatangani, sehingga pada Mei mendatang sudah bisa dilaksanakan,” kata Winarno, Direktur Bina Pelaksana Wilayah II Ditjen Bina Marga, di Jakarta kemarin.
Winarno berbicara dalam temu wartawan dengan tema Dukungan Kementerian PU untuk Daerah Perbatasan di Kementerian PU. Dia berbicara bersama Sesditjen Penataan Ruang Kementerian PU Ruchyat Deni Djakapermana.
Menurut Winarno, di Kalimantan ada tujuh paket proyek yang berada di Kalbar sebanyak 3 paket dan Prov. Kaltim sebanyak empat paket yang terdapat di kawasan perbatasan serta akses menuju perbatasan.
Lebih jauh Winarno menambahkan adanya paket RRDP terutama di kawasan perbatasan, diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat di daerah sekitarnya.Paket Loas di Kalbar berada di ruas Sosok- Tayan, Tanjung- Batas Sanggau (seksi 1), Tebas-Singkawang (seksi 2) dan Aruk-Simpang Tanjung-Galing (seksi 3). Kawasan itu didominasi daerah datar dan sebagian berupa pegunungan dengan lalu lintas harian rata-rata (LHR) 600 kendaraan/hari. Dominasi trafik berada di ruas Tanjung-Balai Karangan-Entikong-Serawak. Untuk ruas ini akan dianggarkan sampai dengan 2014 sebesar Rp 908,15 miliar yang dipergunakan untuk peningkatan struktur sepanjang 186,82 km.
Sedangkan paket loan ADB di Kaltim berada di ruas Tanjung Selor- Tanjung Palas – Sekatak Buji (seksi 1), dan Simpang Apas- Simanggaris – Batas Negara/Serudong (seksi 2), dengan dominasi daerah datar dan LHR 300 kendaraan/hari. Dominasi trafik terjadi di dalam kota Malinau. Untuk penanganan sampai dengan 2014 direncanakan dianggarkan loan ADB Rp 1,04 triliun yang dipergunakan untuk peningkatan struktur sepanjang 191,4 km.
Dukungan untuk MP3EI
Winarno menjelaskan dalam mendukung MP3EI Kalimantan Timur, maka Kementerian PU mendukung pembangunan jalan akses Kawasan Inudstri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy. “Untuk KIPI Maloy, dianggarkan menggunakan dana sisa anggaran lebih (SAL) sebesar Rp 258 miliar untuk pembangunan jalan selebar 2 x 7 m sepanjang 17 km, sedangkan untuk pengawasannya dianggarkan sebesar Rp 5 miliar,” terangnya
Dikatakan Winarno, dengan adanya pembangunan KIPI Maloy dapat meningkatkan perekonomian di kawasan Prov. Kaltim. Pada tahun anggaran 2012 untuk APBN Jalan di kawasan perbatasan Kalimantan Barat (ruas batas Serawak- Nanga Badau – Aruk – Simpang Tanjung- Nangan Badau – Lanjak – Putussibau) dianggarkan Rp 185,27 miliar yang dipergunakan untuk pelebaran jalan sepanjang 34,55 km dan peningkatan struktur sepanjang 13,34 km. Sedangkan untuk di Provinsi Kalimtantan Timur, APBN Jalan kawasan perbatasan (ruas Malinau-Long Bawan- Malinau- Long Alango dan Malinau – Sei Ular/Nunukan) dianggarkan sebesar Rp 228,4 miliar yang dipergunakan untuk peningkatan struktur jalan sepanjang 60,3 km dan perbaikan berkala jalan sepanjang 12 km.
Dia mengatakan usulan pemanfaatan dana SAL 2012 di Kalbar sebesar Rp 198,65 miliar untuk pembangunan jalan baru sepanjang 39,10 km, sedangkan di Kaltim sebesar 307 miliar untuk pembangunan jalan sepanjang 59,72 km. **agus
UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…
NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…
NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…
UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…
NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…
NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…