Ficth Pangkas Peringkat KIJA Jadi Negatif B

NERACA

Jakarta - Kabar soal potensi gagal bayar atau default atas obligasi milik PT Kawasa Industri Jababeka Tbk (KIJA), rupanya tidak hanya berujung pada anjloknya saham KIJA hingga disuspensi oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tetapi juga dipangkasnya peringkat perseroan.

Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menempatkan rating watch negatif ‘B’ untuk PT Kawasan Industri Jababeka Tbk pasca KIJA terancam default. Dalam risetnya yang dirilis di Jakarta, kemarin dijelaskan, pemangkasan KIJA oleh Fitch disebabkan beberapa hal. Perubahan direksi pasca RUPS yang berbuntut pada kewajiban KIJA untuk melakukan buyback obligasi dinilai Fitch tak realistis. 

Selain itu, Fitch meyakini KIJA tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan buyback terhadap obligasi senilai US$ 300 juta tersebut. Selain faktor internal, Fitch juga melihat prospek bisnis KIJA akan mengalami tekanan. Peningkatan kompetisi antara para pengembang di kawasan Cikarang akan membuat penjualan lahan industri KIJA dalam jangka menengah tertekan. Namun dari segmen residensial, Fitch memroyeksikan KIJA akan mengalami pemulihan kinerja di semester II-2019. Sepanjang kuartal I-2019, marketing sales KIJA turun 21% menjadi Rp 193 miliar.

Raihan itu merupakan yang terendah sejak kuartal I-2016. Hal ini disebabkan penundaan peluncuran proyek baru karena Pemilihan Umum di April. Fitch juga memperkirakan KIJA akan fokus ke pasar menengah ke atas yang memiliki performa lebih baik dibandingkan dengan penjualan kelas bawah di dalam Kota Jababeka. Apabila dibandingkan dengan emiten properti lain, Fitch menilai KIJA tak lebih baik dari para kompetitornya. Fitch melihat KIJA memiliki profil pengembangan yang lebih rendah dibandingkan Modernland Realty Tbk (MDLN) dan Alam Sutera Realty (ASRI). 

Risiko permintaan lebih tinggi pada pengembangan kota KIJA di Cikarang sedangkan untuk proyek di Kendal masih dalam tahap awal. Asal tahu saja, KIJA terancam gagal melakukan buyback obligasi perusahaan sebesar US$ 300 juta dengan kupon 6,5% yang akan jatuh tempo pada tahun 2023. Sebagai informasi, obligasi tersebut diterbitkan oleh anak perusahaan KIJA yaitu Jababeka International B.V.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…