BEI Catatkan 15 Perusahaan Antri IPO

NERACA

Jakarta –Antrian minat perusahaan yang bakal go public mengulur panjang. Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, terdapat 15 perusahaan yang sudah antri untuk masuk ke pasar modal melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di sisa akhir 2019. Sementara itu, 24 perusahaan telah tercatat di BEI sejak awal 2019 hingga 8 Juli 2019.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan, pihakya terus melakukan koordinasi terutama dengan 33 underwriter yang aktif terkait peluang perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia.”Kami cukup banyak mendapatkan data dan cukup optimistis untuk pencapaian ini [IPO]. Ke depan mudah-mudahan akan banyak yang tercatat," katanya di Jakarta, Senin (8/7).

Nyoman menambahkan, hingga saat ini BEI belum mendapatkan informasi terkait anak usaha BUMN yang bakal melakukan IPO. Dari 15 perusahaan yang antri IPO, perkiraan nilai emisi terbesar bakal dikantongi PT Satyamitra Kemas Lestari sebesar Rp130 miliar, diikuti PT Kencana Energi Lestari sebesar 125,70 miliar. Adapun, empat perusahaan yang bakal listing Selasa (9/7) yakni PT DMS Propertindo Tbk., PT Eastparc Hotel Tbk., PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk., dan PT Fuji Finance Indonesia Tbk.

Pihak BEI mengungkapkan, 15 perusahaan yang bakal IPO adalah bergerak di sektor tambang, asuransi, industri dasar dan kimia, serta keuangan. Calon emiten juga berasal dari sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan. Adapula, setor perdagangan, jasa, dan investasi, serta infrastruktur, utilitas, dan transportasi. Mayoritas calon emiten menggunakan tahun buku 31 Desember 2018. Hanya 3 perusahaan yang menggunakan tahun buku 31 Maret 2019 dan 1 perusahaan menggunakan tahun buku 28 Februari 2019. Total dana yang terkumpul dari sejumlah perusahaan itu diperkirakan mencapai Rp867,46 miliar.

Asal tahu saja, dari periode ke periode minat IPO menunjukkan grafik pertumbuhan. Bahkan, tahun lalu, merupakan capaian tertinggi yakni sebanyak 57 emiten melantai di bursa dengan kebijakan tax amnesty yang secara kondusif mendukung. Kendati demikian, secara global, representasi Indonesia masih tertinggal dari sisi jumlah perusahaan tercatat. Sampai saat ini, total terdapat 629 perusahaan publik di Indonesia, jauh berbanding terbalik dengan India sebanyak 5.000 emiten. Sebagai informasi, tahun ini BEI menargetkan sebanyak 57 perusaaan baru yang tercatat di pasar modal.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…