NERACA
Jakarta – Resmi mencatatkan saham perdananya di pasar modal, debut perdana saham PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) dibuka menguat 70% ke Rp 170 per saham dari harga IPO Rp 100 per saham sehingga masuk di auto rejection atas (ARA). Emiten yang tercatat ke-21 sepanjang tahun 2019 ini melepas 625 juta saham baru yang setara dengan 20% modal disetor dan ditempatkan. Dari IPO ini, PAMG memperoleh dana segar Rp 62,5 miliar.
Kata Direktur Keuangan dan Legal PAMG, Leonardus Sutarman, pihaknya akan menggunakan sebagian besar dana IPO untuk belanja modal dan pembelian lahan hingga penambahan dan perbaikan fasilitas mal serta gedung.”Untuk perbaikan fasilitas, penguatan struktur dan perbaikan foodcourt yang desainnya diubah seperti pulau-pulau di Indonesia,"ujarnya di Jakarta, kemarin.
Sementara itu, sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja. Menurut dia, dana IPO ini akan digunakan secara bertahap hingga pertengahan 2020. Seiring dengan perluasan lahan, perseroan berharap mampu mendongkrak pertumbuhan pendapatan yang tahun ini ditargetkan naik 15% dibandingkan dengan tahun lalu. Pendapatan ini berasal dari penyewaan tenant Mall dan hotel bintang 5 yang saat ini okupansinya mencapai 70%. "Bottomline kalau saya pikir untuk perusahaan yang recurring atau bertumbuh begitu saya pikir 15% cukup realistis ya," ungkap Leonardus.
Tahun lalu, PAMG membukukan pendapatan sebesar Rp 75,25 miliar dan laba usaha sebesar Rp 341,88 miliar. Perolehan laba usaha tersebut seiring revaluasi aset senilai Rp 324,5 miliar Untuk tahun ini, PAMG menargetkan laba usaha sebesar Rp 23 miliar. "Laba bersih Rp 23 miliar pada 2019 terlepas dari kenaikan properti investasi yang kami miliki," ungkap Leonardus.
Pada 2020, PAMG menargetkan laba usaha naik 32,35% menjadi Rp 34 miliar. Adapun laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) ditargetkan sebesar Rp 33 miliar pada 2019 dan Rp 44 miliar pada 2020. Leonardus menambahkan bahwa Bima Sakti Pertiwi sedang mengembangkan properti, khususnya untuk perluasan mal Pekanbaru. Akan tetapi, Leonardus mengaku perluasan Mall Pekanbaru ini terkendala pembebasan lahan yang cukup mahal.
PAMG adalah perusahaan yang bergerak di bidang real estate berupa mal Pekanbaru dan gedung yang belokasi di Pekanbaru, Riau. Gedung tersebut terletak di sebelah mal Pekanbaru, terdiri dari delapan lantai dan memiliki 201 ruangan yang dioperasikan sebagai Hotel Grand Jatra. Selain penyewaan ruang usaha, PAMG juga memberikan jasa pengelolaan gedung, seperti penyaluran listrik, penyedia fasilitas genset, air, dan fasilitas lainnya. PAMG adalah pengelola mal Pekanbaru. Saat ini, perseroan memiliki total cadangan lahan (landbank) seluas 8.000 m2. Sesuai rencana, landbank tersebut akan digunakan untuk membangun apartemen pada tahun 2023, yang bakal tersambung dengan mal.
Selain mengelola mal dan gedung, perseroan memiliki sebuah gedung bertingkat yang terletak di sebelah Mal Pekanbaru. Gedung perseroan tersebut terdiri dari delapan lantai dan memiliki 201 ruangan. Tahun lalu, perseroan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Cinemaxx di tahun 2018 untuk pembukaan bioskop dengan lima layar.
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…
NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…