Terbitkan DIRE Simas Plaza - Sinarmas AM Raup Dana Rp 10,4 Triliun

NERACA

Jakarta – Saham DIRE Simas Plaza Indonesia resmi di catatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dimana hasil dana yang dimpun secara real cash menurut Sinarmas Asset Management mencapai Rp4 triliun dari total dana yang dikumpulkan selama masa penawaran umum sebesar Rp10,4 triliun.

Al Iskandar Pringgodigdo, Associate Director Sinarmas Asset Management menyampaikan bahwa total dana yang dikumpulkan dari investor atas penerbitan DIRE Simas Plaza Indonesia adalah senilai Rp10,4 triliun. Adapun investor yang masuk terdiri dari investor institusional dan ritel baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Dari luar negeri, perusahaan properti asal Jepang bernama Hankyu Hanshin Properties Corp. memegang porsi paling besar yaitu 19,9% dari seluruh total dana yang dihimpun. Sementara itu, dalam komposisi, institusi asing mengambil porsi sebanyak 20%—25%. Secara keseluruhan, porsi investor institusi sebanyak 90% dan sisanya dari investor ritel.”Skema ada dua, inbreng dan dana cash. Real cash yang masuk ada sekitar Rp4 triliun dari total yang dikumpulkan dari penawaran umum Rp10,4 triliun [dan sisanya inbreng],” kata Al Iskandar di Jakarta, Kamis (4/7).

Pada tahap awal, DIRE Simas Plaza Indonesia melakukan investasi melalui PT Plaza Indonesia Investama dengan membeli 95,3% saham milik PT Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) dan membeli 100% saham PT Sarana Mitra Investama (SMI). Adapun, PLIN merupakan pemilik dan penguasa Plaza Indonesia Shopping Center, The Plaza Office Tower, dan Hotel Grand Hyatt Jakarta. Sementara itu, PT Sarana Mitra Investama merupakan pemilik saham PT PLaza Lifestyle Prima yang mengelola fX Sudirman.

Al Iskandar menjelaskan, alasan pemilihan untuk berinvestasi di aset tersebut karena aset properti milik PLIN dan SMI sudah ikonik, diversifikasi penyewa dan kualitasnya tinggi, terpapar pada populasi kelas menengah dan atas, pengemblian hasil investasi yang menarik, adanya diversifikasi portofolio, serta rekam jejak tim manajemen yang berpengalaman.

Dirinya menambahkan, DIRE Simas Plaza Indonesia bakal membagikan dividen sebanyak 2 kali dalam setahun dengan return sekitar 6%—8% per tahun. “Return-nya kami masib hitung karena tergantung hasil sewa di mal, gedung perkantoran, dan hotel. Kami perkirakan 6%-8% per tahun,” tutur Al Iskandar.

Secara sederhana, DIRE merupakan konsep investasi yang mana manajer investasi mengumpulkan dana dari investor untuk mengakuisisi aset properti komersial yang menjadi portofolio dari DIRE tersebut. Investor lantas memiliki unit penyertaan berdasarkan besaran investasinya yang mewakili kepemilikannya atas properti tersebut. Dengan kepemilikan unit penyertaan, investor berhak untuk menikmati keuntungan dari hasil operasi atau penyewaan unit properti tersebut yang diberikan dalam bentuk dividen yield tetap per tahun yang akan dibayarkan per tiga bulan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…