Indosat Rilis Obligasi Tahap II Rp 3,38 Triliun

NERACA

Jakarta – Lagi, PT Indosat Tbk. (ISAT) menerbitkan obligasi berkelanjutan III untuk tahap II dan sukuk ijarah bekelanjutan III tahap II dengan total nilai Rp3,38 triliun pada Kamis (4/7). Perinciannya, Obligasi Berkelanjutan III Indosat Tahap II tahun 2019 sebesar Rp2,58 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Tahap II sebesar Rp794 miliar. Keduanya diterbitkan dalam empat seri.

Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, sebagian atau seluruh dana yang dihimpun perusahaan melalui penerbitan obligasi akan digunakan untuk membayar utang ke beberapa bank. Pertama, pinjaman perseroan dari PT Bank CIMB Tbk. senilai Rp200 miliar. Kedua, pinjaman dari PT Bank Permata Tbk. senilai Rp900 miliar.

Ketiga, pinjaman PT Bank HSBC Indonesia senilai Rp640 miliar. Keempat, pinjaman dari JPMorgan Chase Bank senilai Rp300 miliar. Kelima, pinjaman dari PT Bank ANZ Indonesia senilai Rp250 miliar. Terakhir, sukuk ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap IV seri B tahun 2016 sebesar Rp61 miliar dan obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap IV Seri B Tahun 2016 sebesar Rp228,15 miliar atau tepatnya Rp228.154.270.020.

Dari penerbitan sukuk, perusahaan pun akan menggunakan dana yang dihimpun untuk membayar beberapa pinjaman yang dimiliki perseroan berupa obligasi berkelanjutan I tahap IV seri B tahun 2016 sebesar Rp791,59 miliar atau tepatnya Rp791.591.994.742. Obligasi Berkelanjutan III Indosat Tahap II tahun 2019 terdiri dari 4 seri.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan mengalokasikan dana US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun untuk pembiayaan ekspansi dalam tiga tahun ke depan. Dimana tiga tahun itu dimulai dari 2019 ini dengan total US$ 2 miliar dan komitmen sebesar itu karena perusahaan menilai tiga tahun cukup menyakinkan

Melihat 2018, pemakaian data meningkat hingga 72,2% dari tahun lalu menjadi 1,87 terrabyte. Untuk di 2019, perusahaan telah menganggarkan dana untuk capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 triliun. Dimana 90% dana capex itu akan digunakan untuk pengembangan jumlah base transceiver station (BTS) 46 sebanyak 18.000 di tahun ini. Namun sayangnya,perseroan tidak mau membeberkan sumber dari pembiayaan itu. Tapi perusahaan, membuka semua opsi untuk menggaet dana mulai dari penerbitan obligasi, rights issue, hingga penjualan tower BTS.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…