Indonesia Tobacco Oversubscribed 165 Kali

NERACA

Jakarta – Penawaran umum saham perdana PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC) mendapatkan respon positif dari investor dengan ditandai kelebihan permintaan atau oversubscribed 165 kali. Perusahaan manufaktur tembakau iris ini resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kelebihan permintaan 165 kali.”Pencatatan perdana saham PT Indonesian Tobacco Tbk disambut baik masyarakat, sesuai laporan hasil penawaran umum pada 25- 28 Juni 2019 lalu, permintaan saham ITIC mengalami oversubscribed lebih dari 165 kali," kata Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk, Djonny Saksono di Jakarta, Kamis (7/6)

PT Indonesian Tobacco Tbk menjadi perusahaan ke-19 yang melantai di bursa pada tahun 2019. Perseroan merupakan perusahaan pengolahan tembakau iris pertama yang listing di BEI. Perseroan melepas 274,06 juta saham atau 29,13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga IPO sebesar Rp 219 per saham. Dengan demikian, perusahaan meraup dana segar dari lantai bursa sekitar Rp 60 miliar.

Kata Saksono, dana lPO seluruhnya akan digunakan untuk pembelian bahan baku daun tembakau. Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan naik 20-30% dari tahun 2018 sebesar Rp 134,51 miliar. Sementara laba bersih diharapkan naik 25% dari 2018 sebesar Rp 8,24 miliar. Sementara aset mencapai Rp 355,67 miliar per akhir 2018, terbagi menjadi kewajiban Rp 149,66 miliar dan modal Rp 206,01 miliar.

Perseroan menyakini target bisnis yang dipasang mampu tercapai seiring potensi pasar domestik masih sangat besar, yang mana pasar di Pulau Jawa sendiri menurutnya masih banyak yang belum dijajaki. "Sehingga banyak daerah yang kami garap, bahkan Pulau Jawa itu akan kami kerjakan pasar domestik," katanya.

Produk tembakau yang diproduksi memiliki merek Manna, Kuda Terbang, Roda Terbang, maupun Djago Tarung, didistribusikan ke pelbagai wilayah. Skala bisnis perusahan meliputi Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Maluku, Nusa Tenggara, maupun Papua. Penjualan terbanyak berada di Papua dengan berkontribusi kepada pendapatan sebesar Rp 93,7 miliar pada 2018.

Sementara ekspor, produk perseroan sudah didistribukan ke Malaysia, Singapura dan Jepang. Meski persentase ekspor masih 5% dari total penjualan, tapi ke depan perusahaan menyatakan bakal memperbesar pangsa ekspor lewat penjajakan ke India dan Tiongkok. Ekspansi tersebut akan dilakukan dengan skema kemitraan dengan perusahaan lokal tersebut untuk membantu pemasaran dan distribusi. "Ke luar negeri untuk kerja sama karena produk tembakau rokok ini harus dikerjakan dengan intensif, jadi perlu partner yang baik di sana," kata Djonny.

Namun dia belum bisa memastikan kapan ekspansi tersebut dilakukan. Pada debut perdana di pasar modal, saham ITIC dibuka naik sebesar 50% ke level Rp 330 dari harga perdana. Pada aksi korporasi tersebut, perseroan menunjuk PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PT Indonesian Tobacco Tbk didirikan pada 1955 dengan nama NV Indonesian Tobacco & Industrial Coy ini dan merupakan salah satu pemain lama dalam industri pengolahan tembakau yang memiliki merek dagang cukup dikenal masyarakat dengan jaringan pemasaran nasional maupun internasional.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…