Menjaga Keberlangsungan Usaha - KS Kecangkan "Ikat Pinggang" Lewat Perampingan

NERACA

Jakarta – Lesunya bisnis baja seiring dengan serbuan baja impor memberikan tekanan terhadap kinerja keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) yang terus merugi. Maka untuk menjaga keberlangsungan usaha, KRAS terus melakukan strategi efisiensi dan juga restrukturisasi untuk menyehatkan kembali kinerja perseroan.

Dalam siaran pers, Selasa (2/7), manajemen PT Krakatau Steel Tbk (KS) menyebut telah menyiapkan sejumlah strategi. Langkah yang ditempuh yakni penjualan aset non-core, perampingan organisasi, mencari mitra bisnis strategis, spin-off, serta pelepasan unit kerja yang semula bersifat cost center yang hanya melayani induk menjadi bagian dari pengembangan bisnis anak usaha.

Kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, perampingan organisasi melibatkan anak-anak usaha. "Saya mengajak seluruh anak usaha KRAS untuk bersama-sama menyelamatkan bisnis baja perseroan karena untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perlu mengedepankan semangat gotong-royong dan kebersamaan semua pihak," ujarnya.

Dirinya berharap, dengan adanya perampingan ini anak-anak usaha perusahaan akan mendapatkan tambahan karyawan dari induk usaha. Sehingga operasional perusahaan nantinya tidak hanya menyasar penjualan ke induk usaha namun juga dapat mengembangkan bisnis ke pasar di luar internal.

Dia menyadari bahwa langkah restrukturisasi ini tak menyenangkan semua pihak. Namun, dia memastikan manajemen menjamin program ini dilakukan sesuai dengan aturan perundangan. Menurutnya, program tersebut akan membuat unit-unit kerja di internal akan lebih optimal sehingga mampu menjalankan bisnis secara efisien dan lebih produktif. Silmy mengatakan, program restrukturisasi dan transformasi tidak akan dapat menyenangkan semua pihak. Akan tetapi, manajemen mengklaim program itu sesuai dengan aturan perundangan. “Jadi tidak benar ada pemutusan hubungan kerja [PHK] massal kepada karyawan Krakatau Steel. Restrukturisasi organisasi tidak selalu identik dengan PHK, ada banyak cara dalam perampingan struktur organisasi,” jelasnya.

Seperti diketahui, KRAS tercatat membukukan kerugian pada 2016—2018. Namun, nilainya terus mengalami penurunan selama rentang periode tersebut. Adapun, kerugian yang dibukukan KRAS dalam tiga tahun terakhir yakni US$171,69 juta pada 2016, US$81,74 juta pada 2017, dan US$74,82 juta pada 2018. KRAS menargetkan laba bersih sekitar US$6,37 juta pada 2019. Realisasi itu berbalik dari rugi US$74,82 juta pada 2018.

Tahun ini, perseroan menargetkan peningkatan aset pada 2019 sebesar 15,21% dari capaian 2018 sebesar US$4,30 miliar menjadi US$4,95 miliar pada 2019. Sebagai gambaran, KRAS menjadi produsen baja terbesar dengan kapasitas produksi 3,15 juta ton per tahun. Produk utama perseroan yakni HRC, CRC, dan wire rod.

Di samping memproduksi baja, KRAS juga menjalankan beberapa lini bisnis pendukung yakni industrial estate dan perhotelan, rakayasa dan konstruksi, jasa pengelolaan pelabuhan, serta jasa lainnya seperti penyedia kelistrikan, air industri, teknologi informasi, serta layanan medis.

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…