DMS Properti Patok IPO Rp 200 Persaham

NERACA

Jakarta - Calon emiten yang bergerak di bisnis properti, PT DMS Propertindo Tbk menetapkan harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 200 per saham atau berada di batas atas harga penawaran sebelumnya yakni Rp 150-Rp 200 per saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan seperti dikutip dalam laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, kemarin.

Perseroan sudah mengantongi pernyataan efektif pada 28 Juni lalu dengan masa penawaran umum 2-3 Juli besok. Adapun tanggal pencatatan saham perdana (dan Waran Seri I) pada 9 Juli mendatang. Dengan besaran jumlah saham sebanyak 933 juta saham dan harga Rp 200/saham, maka dalam gelaran IPO ini, DMS Propertindo akan meraih dana segar sebesar Rp186,6 miliar.

Nantinya, dana sekitar Rp 100 miliar dari IPO akan digunakan untuk membeli lahan potensial di daerah Soreang, Bandung, Jawa Barat. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja operasional perseroan dan atau entitas anak yaitu PT. Padjadjaran Raya. Perusahaan yang berdiri sejak 2011 itu bergerak di bidang pengembangan properti, perhotelan dan jasa manajemen hotel.

Perseroan mengembangkan beberapa properti dengan brand Accola yang juga merupakan brand jasa manajemen hotel perseroan. Saat ini DMS Propertindo memiliki land bank seluas 60 hektare. Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yakni 761,27 juta waran, jumlahnya lebih rendah dari pernyataan awal sebelumnya yakni sebanyak 2,87 miliar waran, di mana setiap 3 saham baru memperoleh 1 waran seri 1 (3:1) dengan harga 125% dari harga IPO. Harga eksekusi waran yakni Rp 250/saham dengan periode waran 10 Januari 2020-08 Juli 2022.

Tidak hanya itu, DMS Propertindo juga melakukan konversi obligasi wajib konversi (OWK) sebanyak Rp 270,16 miliar atau 1,35 miliar saham. Tahun lalu penjualan DMS Propertindo mencapai Rp 170,28 miliar, meroket 424% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat sebesar Rp 13,06 miliar atau naik 18,61% dari periode yang sama tahun lalu.

Perseroan menunjuk Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin emisi, bersama dengan NH Korindo Sekuritas. Sementara penjamin emisi lain ada 10 yakni Henan Putihrai, Valbury Asia, Panin Sekuritas, OSO, Artha Sekuritas, KGI Sekuritas, Reliance, Onix, NISP Sekuritas, Indosurya, dan Shinhan. Bila tidak ada aral melintang, pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia ditargetkan pada 9 Juli 2019.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…