Dorong SDM Berkualitas, Minat Baca Generasi Muda Dipacu

 

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya kesiapan memasuki era industri 4.0. Langkah strategis ini merupakan salah satu program prioritas yang tertuang dalam implementasi Making Indonesia 4.0.

“Terkait hal tersebut, kami ikut berkontribusi meningkatkan minat membaca masyarakat melalui penyelenggaraan Kemenperin Book Fair 2019 yang mengusung tema Literasi di Era Industry 4.0,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Eko SA Cahyanto di Jakarta, disalin dari siaran resmi.

Menurut Eko, tema yang diusung dalam Kemenperin Book Fair 2019 itu sangat relevan dengan kebijakan pemerintah saat ini. “Apalagi dalam mendukung kebijakan revitalisasi industri manufaktur nasional agar lebih berdaya saing global di era digital,” ujarnya.

Kemenperin Book Fair 2019 dilaksanakan selama empat hari, pada tanggal 25-28 Juni 2019 di Plasa Pameran Industri, Kantor Kemenperin, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 35 perusahaan penerbit yang menempati 42 booth, yang juga menyediakan area khusus bagi pelaku IKM untuk menampilkan produk-produk unggulannya.

“Selain mengemban misi mengedukasi dan meningkatkan minat membaca bagi masyarakat, pameran ini juga diharapkan dapat mempertemukan para pihak yang ingin menjalin kerja sama bisnis, sekaligus sebagai media promosi dan penjualan produk-produk buatan dalam negeri,” ujar Eko.

Kemenperin Book Fair merupakan agenda tahunan yang secara konsisten digelar setiap tahun.  “Oleh karena itu, penyelenggaraan pameran ini saya nilai penting dan strategis di saat masyarakat khususnya generasi muda mengalami fase gemar membaca, yang tercermin dari banyaknya pengunjung di setiap pameran buku yang digelar satu tahun sekali ini,” imbuhnya.

Menurut Eko, pada era revolusi industri 4.0 saat ini, pemanfaatan teknologi digital menjadi sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas secara efisien, serta menghasilkan inovasi produk yang dapat memenuhi pasar dalam negeri maupun ekspor. Karena itu, gerakan meningkatkan minat baca, khususnya bagi angkatan kerja produktif, diharapkan menjadi gerbang untuk membuka wawasan mereka. 

“Karena itu, kami menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Biro Umum Kemenperin yang telah memprakarsai diselenggarakanya Kemenperin Book Fair 2019 dengan adanya acaranya ini diharapkan menjadi gerbang bagi generasi milenial untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sesuai dengan bidang masing-masing,” paparnya.

Eko menambahkan, guna menambah nilai esensial, dalam rangkaian kegiatan Kemenperin Book Fair 2019 diselenggarakan Coaching Clinic dengan narasumber Marchella FP yang merupakan salah satu penulis terpopuler saat ini, sekaligus influencer yang dikenal di berbagai platform media sosial. Tentu ini sangat tepat untuk memenuhi keinginan komunitas pecinta buku, khususnya kaum muda.

“Tak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pimpinan perusahaan peserta pameran dan para pihak yang telah ikut serta mempersiapkan pameran ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan industri nasional,” terangnya.

Sementara itu, pemerintah terus melakukan terobosan kebijakan yang dapat menggairahkan iklim usaha di dalam negeri sehingga turut memacu pertumbuhan ekonomi. Salah satu langkah strategisnya, yang dalam waktu dekat akan direalisasikan, yakni melalui pemberian insentif fiskal berupa diskon pajak kepada sektor industri manufaktur.

“Terobosan tersebut sudah dipaparkan Bapak Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet terbatas beberapa waktu lalu. Khususnya fasilitas untuk menunjang ekspor dan investasi. Selain itu juga penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui vokasi dan mengaktifkan kegiatan litbang dalam memacu inovasi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Menurutnya, draf peraturan tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari semua menteri sehingga diharapkan dalam satu bulan ke depan, yakni Juli 2019, bisa terbit dan segera diimplementasikan. “Peraturan Pemerintah itu telah diparaf oleh seluruh kementerian yang terkait,” terangnya.

Menperin menjelaskan, pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah sektor industri yang berpotensi mendorong laju investasi dan ekspor. Misalnya, industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, dan kimia.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…