Penelitian Di Bidang Pangan Sangat Dibutuhkan

 

NERACA

 

Jakarta - Guru Besar Biokimia Institut Pertanian Bogor Prof Maggy T Wijaya mengatakan penelitian di bidang pangan sangat dibutuhkan karena memang banyak persoalan di bidang tersebut. "Penelitiannya sudah banyak, tapi perlu masih banyak lagi karena memang persoalan di bidang pangan juga banyak," ujar Maggy saat konferensi pers Dexa Award Science Scholarship (DASS) 2019 di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/6).

Dia memberi contoh saat ini banyak generasi yang mengidap penyakit tidak menular, hal itu dikarenakan gaya hidup yang telah berubah. Contohnya, saja dalam hal minuman, yang mana saat ini generasi muda memilih minuman kemasan. "Padahal dalam minuman kemasan itu, kita lihat saja berapa banyak gula yang terkandung di dalamnya." Oleh karena itu, Maggy juga mendorong agar riset-riset di bidang pangan semakin banyak.Tujuannya untuk membantu masyarakat bisa mencari minuman pengganti yang bisa menyehatkan.

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mendorong perguruan tinggi untuk meningkatkan inovasi di bidang pangan, kesehatan dan mitigasi kebencanaan sebab bidang ini memiliki dampak sangat dekat dan vital bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Selain itu, Nasir menyebutkan integrasi antar bidang merupakan hal penting untuk dilaksanakan demi menghasilkan dan mengelola pengetahuan melalui riset-riset terapan ketahanan pangan, ketahanan kesehatan dan kebencanaan.

Ketahanan pangan, kesehatan dan kebencanaan, dinilai masih menjadi tantangan bagi Indonesia, maka integrasi berbagai bidang ini menjadi penting dalam menghadapi era revolusi 4.0. "Karena pangan dengan pertanian, kesehatan dan kebencanaan sangat erat kaitannya. Oleh karena itu perguruan tinggi harus berperan menciptakan inovasi teknologi pada bidang pangan, kesehatan dan kebencanaan yang dapat bermanfaat bagi rakyat Indonesia” kata Nasir.

Disisi lain, ASEAN Science Technology and Innovation Fund (ASTIF) akan mendanai proposal dalam bidang sains, teknologi, dan inovasi yang diajukan seluruh peneliti di ASEAN. Indonesia pun di harapkan dapat mengirim banyak proposal agar banyak inovasi yang diciptakan. Delegasi Indonesia untuk Project Appraisal Group (PAG) Meeting Chairul Hudaya mengatakan, untuk satu proposal yang lolos seleksi akan didanai dengan anggaran maksimal USD50.000. “Dana sumbangan dari negara ASEAN ini akan didistribusikan lagi kepada para peneliti. Mulai bulan depan sudah call for proposal dan kami harap akan banyak proposal yang masuk dari Indonesia,” tandas Chairul.

Ia menjelaskan, tahun lalu dari Indonesia yang mendapat dana penelitian adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang meneliti tentang energi bioetanol serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mengajukan untuk penelitian tentang kebencanaan.

 

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…