DEWA Bidik Produksi Batubara Naik 23,40%

NERACA

Jakarta – Tahun ini, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menargetkan pertumbuhan dua digit untuk volume pengupasan lapisan penutup atau overburden removal dan produksi batu bara.”Kita menargetkan volume overburden removal (OB) 125,7 juta bank cubic meter (bcm) atau tumbuh 23,40% dari realisasi 101,86 juta bcm pada 2018,”kata Corporate Secretary & Chief Corporate Services Officer PT Darma Henwa, Mukson Arif Rosyidi di Jakarta, kemarin.

Sementara untuk produksi batu bara, emiten kontraktor pertambangan ini membidik produksi batu bara 17 juta ton tahun ini. Jumlah tersebut diharapkan naik 27,72% dari realisasi 13,31 juta ton pada 2018. Menurutnya, saat ini realisasi produksi masih sejalan dengan target. Oleh karena itu, perseroan optimistis dapat mencapai total volume yang dibidik tahun ini.

Selain itu, perseroan saat ini menggarap tiga proyek potensial yang masih dalam tahap pengembangan. Salah satunya proyek penambangan mineral seng di Dairi, Sumatera Utara milik PT Dairi Prima Mineral.”Proyek tersebut saat ini sedang dikembangkan sebagai proyek pertambangan bawah tanah," kata Presiden Direktur PT Darma Henwa Tbk, Saptari Hoedaja.

Saptari Hoedaja mengatakan, pada 30 Maret 2019, perseroan resmi mendapatkan kontrak pekerjaan pembangunan akses jalan tambang pada proyek tersebut. Ruang lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan jalan akses tambang Dairi dari kamp ke lokasl portal tambang bawah tanah dan pembangunan jalan akses tambang Dairl dari Parongil menuju kamp, dengan nilai kontrak Rp 29,995 miliar.

Kedua Pproyek penambangan tembaga dan emas di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Dalam proyek tersebut perseroan diharapkan akan mengerjakan road construction pada tahap awal, serta aktivitas penambangan, dan reklamasi. Terakhir proyek penambanganeEmas di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, milik PT Citra Palu Minerals. Dalam proyek tersebut, perseroan membidik pengerjaan infrastruktur dan earthworks.

Sepanjang tahun 2018 kemarin, perseroan membukukan pendapatan sebesar US$ 188,87 juta, dengan laba kotor sebesar US$ 6,61 juta. Sementara laba dibukukan sebesar US$ 0,83 juta atau naik 210,9 prsen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Total aset per Desember 2018 naik 3,3 persen menjadi US$ 415,10 juta dari sebesar US$ 401,80 juta per Desember 2017.

Dalam RUPS juga sepakat melakukan perubahan susunan pengurus, yaitu mengangkat Saptari Hoedaja sebagai presiden direktur, mengangkat Faisal Firdaus sebagai direktur, mengangkat Hannibal S. Anwar sebagai komisaris independen. mengangkat Sumarna Suryana sebagai direktur, mengangkat Djajeng Pristiwan Andalaswanto sebagai direktur independen dan menyetujui pengangkatan kembali Agus Efendi sebagai direktur.

 

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…