Tingkat Daya Saing Petani Kotabaru - Indocement Latih Kembangkan Bertani Sistem Hidroponik

Dukung program pemerintah dalam swasembada pangan, tentunya harus disiapkan pula pengembangan sektor pertanian yang lebih modern agar hasil yang didapatkan bisa berlimpah. Apalagi, daerah lahan pertanian yang sempit dibutuhkan solusi yang tepat. Hal inilah yang dilakukan industri semen merk Tiga Roda PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun, melatih petani di sejumlah desa binaan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan untuk mengembangkan pertanian dengan menggunakan sistem hidroponik.

CSR Section Head Indocement Tarjun, H Nor Imansyah menuturkan, petani di desa binaan, khususnya yang mengikuti pelatihan diharapkan bisa menjadi pelopor atau contoh dalam budidaya pertanian dengan metode hidroponik yang memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang tidak luas, namun dengan hasil produksi yang baik.”Target yang kami harapkan dari pelatihan itu tentu ada nilai ekonomis yang dapat diraih dalam upaya peningkatan produksi pertanian," kata di Kotabaru, kemarin.
Imansyah juga berharap petani mampu melahirkan unit-unit kecil Usaha Kecil Menengah (UKM) di bidang pertanian yang tujuannya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian di 10 desa binaan perusahaan."Mudah-mudahan apa yang diberikan dapat diterima hasilnya sesuai harapan,” tuturnya.

Petani Desa Tegalrejo, Lailatul Mahianur mengatakan, masyarakat memilih model bertani dengan sistem hidroponik karena relatif mudah dan tidak menggunakan lahan yang luas sehingga dinilai sangat bisa dikembangkan.”Sebelumnya kami dilatih oleh Indocement untuk mengembangkan ilmu dari pelatihan yang diberikan dan hasilnya sangat membantu pendapatan, pastinya dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang ada," kata Mahianur.

Menjadi harapannya, terkhusus kepada perusahaan dalam menggelar pelatihan serupa berkelanjutan karena jelas manfaat yang diterima oleh masyarakat tani sangat baik sekali dalam peningkatan perekonomian."Mudah-mudahan kami bisa menjadi petani yang baik dan mampu menularkan ilmu yang didapat kepada masyarakat lainnya," harapnya.

Dirinya menyampaikan terimakasih kepada Indocement, semoga ke depannya akan terus melaksanakan program-program yang baru bagi masyarakat sebagai wujud dalam peningkatan sumber daya manusia untuk peningkatan taraf ekonomi.

 

Inovasi Pertanian

 

 

Kepala Desa Tegalrejo, Afifudin menambahkan, pihaknya sangat apresiasi kepada perusahaan yang memberikan pelatihan kepada warganya sehingga mengetahui bagaimana cara dan mengembangkan sistem pertanian hidroponik.”Kami berharap kepada petani untuk lebih bisa berinovasi, giat berusaha serta kreatif agar pelatihan yang diberikan perusahaan bisa dikembangkan dan dipahami dengan baik," ujarnya.

Instruktur pelatihan dari Pusat Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (P3M), I Wayan Kedep Sudhiarta menjelaskan bahwa, banyak hal yang diberikan dari pengetahuan sistem hidroponik kepada peserta yang mengikuti pelatihan dan itu tentu sangat bermanfaat. Tentu sangat berbeda dengan menggunakan sistem lain, kalau konvensional hanya dengan media tanah.

Sedangkan hidroponik menggunakan air dan nutrisi tanaman serta penunjangnya, kelebihannya adalah lebih praktis, hemat lahan, umur panen lebih cepat, tanaman lebih segar dan bebas pestisida,” terang Wayan.

Dia berharap, seluruh peserta dapat menjalankan sistemnya dengan baik sehingga diperoleh produksi yang dapat dijadikan penghasilan tambahan dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat tani.”Dalam hal ini kami akan terus mengawal masyarakat baik pengecekan langsung di lapangan juga saling berkoordinasi agar hasil yang di raih maksimal,” tambahnya.

Asal tahu saja, kelebihan sistem hidroponik adalah penggunaan lahan lebih efisien, lingkungan maupun pemberian nutrisi pupuk dapat diatur, tanpa media tanah, tidak ada gulma, tidak ada resiko penanaman terus-menerus sepanjang tahun, kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi, lebih bersih, bebas dari racun pestisida, penggunaan pupuk dan air lebih efisien, periode tanam lebih pendek. Sedangkan kekurangannya yaitu membutuhkan modal yang relatif besar pada saat awal pelaksanaan. 

Dengan sistem hidroponik, maka tanaman relatif lebih cepat tumbuh kembang karena unsur hara dalam larutan dapat secara optimal dimanfaatkan sepenuhnya oleh tanaman, sehingga daun lebih lebar, daging buah lebih besar dan kokoh. Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mengiinisiasi optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep Rumah Pangan Lestari (RPL). RPL merupakan pemukiman penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumber daya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan  bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam.

BERITA TERKAIT

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…

BERITA LAINNYA DI CSR

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…