Berkat Pendampingan Jamkrindo, Kini UMKM Makin Berdaya

“Bu pesan kue basahnya 150 bungkus dan nasi box 500 bungkus buat acara perpisahan anak sekolah Senin depan,”kata seseorang yang sudah dikenal Bu Sari dari sambungan teleponnya. Bu Sari (40), selalu disibukkan dengan pesanan kue dan katering usahanya dari hari ke hari. Apalagi musim liburan anak sekolah, biasanya antrian pesanan sudah mengulur panjang. Maklum saja, selama ini pelanggannya masih mengandalkan wali murid lingkungan tempat anaknya sekolah dan terkadang pesanan juga diterima untuk pesta nikah dan acara kantor. Usaha rumahan yang dirintisnya sejak 10 tahun lalu mulai berkibar dan dikenal orang, berkat ketekunannya selalu memposting kegemarannya memasak di media sosial dan modal nekadnya untuk menerima permintaan pesanan konsumen, kendatipun dia belum bisa.

Prinsipnya learning by doing dalam usaha kateringnya dan tidak pernah takut mencoba hal yang baru, membawa Sari kepada kehidupan ekonomi keluarganya menjadi lebih baik lagi.”Kalau ada yang pesenan katering nasi box dan kue lainnya, berapapun awalnya saya sanggupi. Meskipun terkadang cuma untung tipis dan bahkan sebaliknya bisa balik modal saja.”ceritanya. Namun itu semua adalah proses untuk bisnisnya lebih maju lagi dan kini berkat kerajinan untuk selalu belajar dan mencoba resep baru hingga inovasi kemasan membuat ibu empat anak ini mulai dikenal luas di luar lingkungannya.

Terlebih, cita rasa yang dihasilkannya sangat menggugah selera dan hasilnya kepuasan pelanggan dari mulu ke mulut berbuah manis terhadap usaha kateringnya di Ciputat, Tangerang Selatan. Dirinya pun bercerita, berawal dari ketertarikannya pada hobi memasak, memberanikan dirinya melepas pekerjaanya sebagai sales di salah satu perusahaan ritel modern. Alasan membantu sang suami yang terkena PHK sebagai satuan pengamanan di salah satu perusahaan dan kini bekerja sebagai ojek online membawa dirinya makin mantab menggeluti bisnis katering dari sekedar mencoba saja.

Ya, menyadari penghasilan dari sang suami sebagai ojek online sangat kecil untuk membiayai hidup dan biaya sekolah empat anaknya, Sari bertekad untuk mengembangkan bisnis kateringnya lebih maju lagi dan bahkan bermimpi bisa membuka restoran hingga cabang yang banyak. Diakuinya, bisnis katering rumahan ini sangat membantu buat tambah-tambah jajan anak hingga biaya sekolah. Ibu dari empat anak ini, kini sudah memiliki lima karyawan yang siap membantu bisnis kateringnya. Bahkan bila pesanan membludak, tidak tanggung –tanggung dia mengajak tetangga samping rumahnya untuk bekerja sebagai pegawai harian. Dirinya mengungkapkan, perjuangan awal memulai bisnis katering harus menjual emas pernikahan sebagai modal dan terkadang harus meminjam kepada mertua.”Kalau ada order pesanan, kita tidak pernah menolak. Padahal saat itu belum punya modal cukup,”tuturnya.

Bisnis katering yang dinikmatinya saat ini tidak lepas dari pengalaman pahit, mulai ditipu orang karena dibawa kabur uang hasil jualan hingga mencoba masakan baru yang selalu gagal. Namun hal tersebut tidak membuat patah semangat Sari berbisnis katering. Menurutnya, belajar dari kegagalan adalah ilmu yang paling berharga dan dalam berwirausaha selalu ada saja hambatan dan hal tersebut disikapi sebagai tantangan. Dalam menjalankan strategi bisnisnya dari nol hingga maju saat ini, tidak bisa lepas peran Jamkrindo yang selalu aktif memberikan pemberdayaan dan pendamping dalam mempromosikan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

 

Dukungan Jamkrindo

 

Sari mengatakan, kenalannya dengan lembaga tersebut, disaat dirinya mendapatkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak pernah absen membayar kredit bulanan kepada bank. Saat itu, salah satu karyawan Jamkrindo yang tengah melakukan survei usahanya melihat bisnis rumahan yang dimilikinya berpeluang untuk maju dan dikembangkan lebih pesat lagi. Berkat dukungan, pelatihan dan pengembangan yang diberikan Jamkrindo, usaha katering Sari makin naik kelas dan tidak kalah dengan perusahaan katering ternama.

Lain lagi ceritanya dengan Suhadi pengurus Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera (KPTMS) di Lampung Selatan yang sukses mendirikan koperasi dan meningkat kesejahteraan anggotanya berkat peran pemberdayaan dan pendampingan dari Kementerian UMKM dan Koperasi serta lembaga Jamkrindo.

Dia mengisahkan, awal mula berdirinya koperasi tersebut di Lampung Selatan. Di tahun 2010 lalu, lingkungan tempat tinggal mereka tidak aman, banyak pencuri hewan ternak. Akhirnya, Dia bersama dengan warga lainnya berinisiatif membuat kelompok untuk kandang komunal, yang kemudian berubah menjadi hotel sapi untuk menjaga sapi-sapi ternak dari risiko hilang dicuri. Sejak saat itu, mereka kerap berkumpul dan berpikir bagaimana caranya agar bisa unya modal.”Pada 28 Mei 2014 kami membentuk koperasi, dengan simpanan pokok Rp 100 ribu dan simpanan wajib Rp 20 ribu. Sapinya kebanyakan sapi putih atau sapi jawa (sapi ongol). Karena koperasi modalnya masih kecil, akhirnya kalah dengan tengkulak. Makanya kami sebagai koperasi berupaya untuk menambah permodalan. Sampai ada keluhan dari anggota, bisa ngga kredit sapi? Kalau kredit motor, selesai kredit harganya jatuh, sedangkan sapi selesai kredit harganya naik,” kata Suhadi.

Dirinya mengungkapkan, kelompoknya sudah mendapatkan SK dari Kementerian Pertanian sebagai pusat bibit di Lampung Selatan. Namun, ia merasa anggotanya masih belum sejahtera. Alhamdulillah, kata Suhadi, di tahun 2017 dapat informasi dari Kemenkop bahwa IACCB (Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding) akan melakukan program pemberian bibit sapi. Setelah permohonan di-acc pada 21 April 2018, koperasinya pun memperoleh bantuan 105 sapi brahman.

Terbukti, di tangan Suhadi dan kawan-kawan, pada November 2018 sapi sudah panen, dan sebanyak 87 ekor laku terjual. Penjualan dilakukan dengan cara lelang, sehingga hasilnya bisa meningkat hingga 50% dibandingkan dengan menjualnya secara tradisional dengan jual blantik yang menjatuhkan harga. Terkumpul Rp 993 juta dari 80-an ekor sapi tersebut.

Eksistensi peran Jamkrindo dalam mendukung pemberdayaan UMKM dan Koperasi tidak hanya sekedar memberikan dana pinjaman dan penjaminan, tetapi juga memberikan pendampingan. Direktur Utama Jamkrindo, Randi Anto mengatakan, pelatihan dan pendampingan terhadap UMKM diperlukan supaya UMKM bisa meningkatkan skala usaha sehingga kontribusinya terhadap perekonomian nasional secara agregat akan makin besar.

Hal senada juga disampaikan Kepala Divisi Manajemen Risiko Jamkrindo, Ceriandri Widuri, pendampingan dan memberikan pelatihan seperti manajamen keuangan dimaksudkan agar mereka pelaku UMKM bisa mengelola keuangan. Sebab salah satu persoalan yang sering dihadapi UMKM adalah mereka masih belum rapi dalam membuat laporan keuangan. "Setelah dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini, pelaku usaha diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh pada usaha mereka masing-masing," ungkapnya.

Masih dalam pemberdayaan UMKM dan Koperasi, khususnya mempermudah mendapatkan akses permodalan, Jamkrindo menghadirkan aplikasi UMKM Layak. Aplikasi tersebut berfungsi menjadi alat analisa kelayakan usaha umum sekaligus mempertemukan UMKM layak kredit dengan lembaga keuangan penyalur kredit. Dalam aplikasi tersebut, Perum Jamkrindo berperan menilai kelayakan usaha UMKM melalui sistem pemeringkatan yang mengintegrasikan metodologi Jamkrindo Scoring (Jscore), psikometrik, lembaga pengelola informasi perkreditan (LPIP) dan data NIK.

Perum Jamkrindo, nantinya bertindak sebagai pemasok data UMKM potensial yang layak kredit & layak jamin kepada mitra penerima jaminan yaitu lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank.”Sebagai alat analisa kelayakan usaha UMKM, aplikasi UMKM Layak ini memadukan data dan informasi usaha, karakter melalui psikometrik serta rekam jejak kredit/pembiayaan UMKM. Dengan analisa menyeluruh, diharapkan tidak ada lagi informasi asimetris antara UMKM dengan lembaga keuangan," ucapnya.

Sementara bagi UMKM, tambahnya, dapat memiliki posisi tawar yang lebih baik. Adapun dari sisi lembaga keuangan, terutama perbankan, aplikasi ini dapat menjadi referensi calon debitur kredit yang memang layak untuk diberi modal. Nantinya, semakin banyak UMKM yang dapat menikmati layanan UMKM Layak, makin meningkat akses finansial bagi UMKM dan tentu saja ini akan berperan dalam pemerataan perekonomian nasional. Semoga

 

 

 

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…