GEMS Perpanjang Fasilitas Pinjaman BMRI

NERACA

Jakarta- Mensiasati besarnya kebutuhan pendanaan ekspansi bisnisnya, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) melakukan adendum II atas perjanjian pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) kepada anak usahanya PT Borneo Indobara dan PT Kuansing Inti Makmur. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Borneo Indobara (BIB) merupakan anak usaha tidak langsung perseroan. Sementara itu, Kuansing Inti Makmur (KIM) merupakan anak usaha langsung perseroan. Golden Energy Mines melaporkan adendum II atas perjanjian pinjaman kredit modal kerja dari Bank Mandiri kepada perseroan, BIB, dan KIM. “Jangka waktu pinjaman diperpanjang 1 tahun menjadi sampai dengan 21 Juni 2020,” kata Direktur Golden Energy Mines, Suhendra.

Pada kuartal I/2019, perseroan melaporkan, BIB, dan KIM menandatangani fasilitas kredit US$35 juta pada 22 Juni 2017 yang berlaku sampai 21 Juni 2018. Berdasarkan adendum I tanggal 7 Juni 2018, perjanjian fasilitas kredit diperpanjang sampai 21 Juni 2019. Pada 2019, GEMS itu mengerek produksi dengan target 29 juta ton. Penjualan termasuk trading diproyeksikan akan menembus 31 juta ton.

Tahun ini, GEMS memasang target volume produksi batu bara 21,8 juta ton yang kemudian dinaikan menjadi 24,8 juta ton. Pada tahun sebelumnya, realisasi produksi mencapai 15,6 juta ton. Sementara sepanjang tahun 2018, laba bersih PT Golden Energy Mines Tbk merosot 17,06% menjadi US$ 98,78 juta, pada 2017 laba bersih mereka US$ 119,11 juta. Padahal pada 2018 mereka berhasil mengantongi pendapatan US$ 1,05 miliar tumbuh 37,61% dari tahun 2017 US$ 759,44 juta.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan, beban pokok penjualan juga melonjak menjadi US$ 685,07 juta ketimbang tahun 2017 US$ 444,97. Laba bruto GEMS ini sebanyak US$ 359,98 juta naik 10,47% dari 2017 US$ 314,48 juta. Selain beban pokok penjualan, beban penjualan dan beban umum dan administrasi juga meningkat, sehingga laba bersih mereka turun jika dibandingkan dengan laba bersih 2017.

Sekretaris GEMS, Sudin Sudirman pernah bilang, selain beban biaya naik, harga jual batubara juga sedikit lebih rendah dibanding 2017, misalnya harga DMO yang dibatasi oleh PLN. Tak hanya menjual batubara di dalam negeri, mereka juga memasarkan batubara ke luar negeri. Pada tahun lalu porsi penjualan ke domestik sebesar US$ 338,42 juta sedangkan penjualan ke pasar ekspor US$ 706,64 juta.

Mereka menjajakan batubara ke India maupun China, disamping itu, perseroan juga masih fokus di pasar ASEAN. Guna meraih kinerja yang positif, mereka terus melakukan efisiensi biaya produksi di tengah penurunan harga batubara. Pada tahun ini mereka juga membidik produksi batubara sebanyak 28 hingga 29 juta ton batubara dengan target penjualan 31 juta ton batubara. Meskipun demikian, perseroan masih optimis target produksi tahun ini bakal tercapai.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…