Momentum Ramadhan dan Lebaran - Kimia Farma Bukukan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA

Jakarta – Selama Ramadhan dan Lebaran, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berhasil mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 10%-20%. “Kenaikan penjualan terjadi di bisnis ritel farmasi mencapai 10%-20% dibandingkan pejualan pada bulan lainnya,”kata Direktur Keuangan Kimia Farma, IG Ngurah Suharta di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, kenaikan penjualan pada moment tersebut diperkirakan turut mengerek penjualan pada separuh pertama tahun ini. Perseroan memperkirakan penjualan naik 20% pada semester I/2019. Meski demikian, laba bersih diperkirakan masih tertekan pada periode tersebut. Suharta menjelaskan, laba yang tertekan karena pengadaan obat oleh Kementerian Kesehatan melalui tender masih tersendat. Biaya untuk ekspansi dan investasi yang 70% bersumber dari pinjaman bank turut membebani laba bersih. 

Meski demikian, dalam jangka menengah dan jangka panjang, investasi ke Phapros dan lainnya bakal menghasilkan yield. Dia berharap, laba bersih mulai membaik pada akhir tahun ini. Pada kuartal I/2019, Kimia Farma mengantongi penjualan bersih sebesar Rp1,81 triliun, naik 21,79% secara tahunan.

Pertumbuhan penjualan banyak ditopang dari lini obat ethical, lisensi, dan narkotika yang tumbuh 17,76% menjadi Rp183,97 miliar, serta lini obat over the counter (OTC) dan kosmetik yang tumbuh 74,89% menjadi Rp116,11 miliar. Penjualan alat kesehatan dan lain lain yang diproduksi pihak ketiga juga tumbuh 141,02% menjadi Rp319,88 miliar. Begitu pula, penjualan obat generik yang diproduksi pihak ketiga tumbuh 24,56% menjadi Rp75,97 miliar. 

Namun demikian, laba usaha tertekan 14,07% menjadi Rp108,93 miliar. Adapun, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp20,63 miliar pada kuartal I/2019, turun 44,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sebagai informasi, tahun ini emiten farmasi plat merah ini menargetkan pendapatan sebesar Rp 11,5 triliun. Target ini naik 60,8% dibandingkan realisasi pendapatan tahun 2018 yang sebesar Rp 7,15 triliun,

Direktur Pengembangan Bisnis Kimia Farma, Pujianto pernah bilang, pihaknya cukup yakin target tersebut tahun ini dapat dicapai,.Salah satu upaya mencapai terget tersebut dengan meluncurkan produk baru bernama Enkasari Mouthwash. Pujianto mengatakan, pertumbuhan pasar farmasi tiap tahunnya maksimal hanya 7% namun Kimia Farma mampu mencapai pertumbuhan 20%. Demi merealisasikan target tersebut Kimia Farma menyiapkan sejumlah langkah pengembangan bisnis.

Sebelumnya, Kimia Farma baru saja menyelesaikan proses akuisisi saham PT Phapros Tbk (PEHA) dari yang semula dimiliki oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) alias RNI. Sebanyak 56,77% atau sekitar 476 juta lembar saham PEHA yang dimiliki RNI semuanya dimiliki oleh KAEF saat ini. Selain lewat ekspansi bisnis, Kimia Farma berencana mengembangkan usaha ke sejumlah lini seperti lifestyle dan kosmetik. Perusahaan plat merah yang selama ini lebih dikenal lewat produk farmasi ini menyadari perkembangan kedua sektor tersebut merupakan sektor yang potensial.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…