Pasok Batubara Ke Bangladesh - Bayan Resources Raih Kontrak US$ 1 Miliar

NERACA

Jakarta – Perluas pasar ekspor, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) meneken perjanjian pasokan batu bara dengan Bangladesh-China Power Company (Pvt.) Limited berdurasi 10 tahun dengan nilai US$1 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Bangladesh-China Power Company (Pvt.) Limited (BCPCL) merupakan usaha patungan antara North-West Power Generation Company Bangladesh Limited dan China National Machinery Import and Export Corporation (CMC).Batu bara akan dipasok ke pembangkit tenaga listrik thermal 1.320 Megawatt (Mw) Payra fase pertama. Fasilitas itu telah dibangun di Kalapara Upazila, Distrik Patuakhali, Bangladesh Selatan.

Perseroan menjelaskan bahwa perjanjian itu memiliki jangka waktu 10 tahun pertama sejak dimulai pengiriman yang diperkirakan pada Juni 2020. Kesepakatan tersebut juga memuat opsi perpanjang kontrak 10 tahun ke depan. Adapun, volume untuk 10 tahun pertama sebanyak 23 juta ton atau bernilai di atas US$1 miliar dengan menggunakan harga batu bara saat ini. 

Kata Direktur Utama Bayan Resources, Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, kontrak ini tidak hanya menandai dimulainya hubungan kedua perusahaan. Akan tetapi, perjanjian tersebut memperkuat hubungan antara Indonesia dan Bangladesh.”Bayan merasa sangat terhormat dapat dipilih sebagai pemasok utama batu bara untuk pembangkit listrik tenaga Thermal Payra 1.320 Mw,” ujarnya.

Sebagai informasi, perseroan mencatatkan pendapatan di kuartal pertama 2019 sebesar US$365,41. Realisasi itu turun 10,44% dari US$408,00 juta pada kuartal I/2018. Sebaliknya, beban pokok pendapatan BYAN itu naik 5,54% secara tahunan. Jumlah yang dikeluarkan naik dari US$200,83 juta pada kuartal I/2018 menjadi US$211,96 per kuartal I/2019.

Kemudian laba bruto yang dibukukan perseroan senilai US$153,45 juta per 31 Maret 2019. Posisi itu turun 25,93% dibandingkan dengan US$207,16 juta pada periode yang sama tahun lalu. Beban penjualan perseroan tercatat naik signifikan pada kuartal I/2019. Pasalnya, pos tersebut naik 36,79% dari US$25,74 juta pada kuartal I/2018 menjadi US$35,21 juta.

Dengan demikian, BYAN membukukan laba bersih US$84,23 juta pada kuartal I/2019. Pencapaian tersebut turun 30,85% dari US$121,81 juta pada kuartal I/2018.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…