NERACA
Jakarta – Gencarnya ekspansi bisnis PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) atau Passpod dalam penetrasi pasar di Asia, menaruh harapan bagi emiten penyedia layanan modem 4G bisa membukukan kinerja keuangan jauh lebih baik dibandingkan tahun sbeelumnya. Dimana perseroan menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 209,78% menjadi Rp57,5 miliar.
Seiring dengan target pertumbuhan pendapatan, perseroan juga menargetkan laba bersih naik menjadi sekitar Rp 4,8 miliar. CEO Passpod, Hiro Whardana mengataan, untuk memenuhi target bisnis tersebut, perseroan memiliki strategi bisnis yang fokus pada penambahan fitur pada aplikasi, memperluas wilayah pemasaran, meningkatkan pelayanan konsumen, serta menambah kerjasama dengan pihak-pihak bidang travel. “Kami juga sedang melakukan penjajakan teknologi terbaru soft sim dan esim serta memasuki bisnis inbound tourism. Berbagai fitur baru serta penawaran bundling penyewaan modem dan tiket atraksi negara tujuan favorit telah kami siapkan untuk menyambut berbagai momentum liburan ditahun ini”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Dalam mencapai target bisnis, perseroan mengeluarkan belanja modal sebesar Rp20 miliar yang akan diambil dari sisa dana IPO, laba ditahan, dan sumber pendanaan lainnya. Saat ini,realisasi penggunaan dana IPO sebesar Rp41,79 miliar. Nilai tersebut mewakili 89,94% dari dana hasil penawaran umum perdana saham yang senilai Rp46,46 miliar setelah dikurangi biaya-biaya penawaran umum. Hiro memaparkan bahwa dari target Rp44,67 miliar yang digunakan untuk modal kerja telah terealisasi sebesar Rp40,39 miliar.
Sementara itu, dari rencana pengembangan aplikasi yang sebesar Rp1,79 miliar telah terealisasi Rp1,4 miliar. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2019, emiten bersandi saham YELO tersebut mencetak kenaikan laba sebesar 319,63% menjadi Rp943,43 juta dibandingkan dengan Rp224,82 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu pula pendapatan melejit 284,81% menjadi Rp9,93 miliar secara yoy dari posisi Rp2,58 miliar pada kuartal I/2018. Sementara itu, total aset perseroan selama periode tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp85,07 miliar.
Perseroan mengungkapkan, pertumbuhan positif sepanjang tahun lalu salah satunya ditunjang oleh pertumbuhan outbound traveler di Indonesia yang kian meningkat. Data Asosiasi Travel Agent Indonesia (Asita) menunjukkan bahwa pertumbuhan wisatawan ke luar negeri (outbound traveler) di tahun 2019 ini diperkirakan akan meningkat sebesar 10% dengan jumlah sebesar 10,7 juta wisatawan dengan negara tujuan utama dari wisatawan Indonesia adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang dan Korea Selatan.
Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…
Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…
Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…
Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…
Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…
Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…