Mahaka Radio Bagikan Dividen Rp 7 Miliar

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp7 miliar dengan nilai saham Rp1,35 per saham. Rencananya, pembagian dividen kepada pemegang saham rencananya akan dilakukan selambat-lambatnya pada 19 Juli 2019.

Presiden Direktur MARI, Adrian Syarkawie mengatakan, nilai dividen tersebut setara 20% dari laba bersih tahun lalu senilai Rp34,97 miliar. "Adapun untuk sisa dari laba akan difokuskan untuk pengembangan digital," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Adrian menjelaskan bahwa perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,66% dari Rp130 miliar pada 2017 menjadi Rp145,2 miliar pada 2018. Pertumbuhan pendapatan tersebut masih didorong dari iklan, baik on air, event maupun online. Salah satu strategi yang ditempuh MARI untuk meningkatkan pangsa pasar sejak tahun lalu adalah dengan mengakuisisi tiga perusahaan radio pada tahun lalu yaitu Mustang FM, Kis FM dan Most FM.

Saat ini, pangsa pasar MARI saat ini sudah mencapai 46% dengan kontribusi terbesar masih berasal dari Gen FM dan Jak FM. Selain dua chanel tersebut, MARI juga akan mengejar pangsa pasar dari HOT FM yang memiliki basisi pendengar musik dangdut. Namun, dari sisi JAK FM dan Gen FM masih memiliki potensi untuk diperluas. Pangsa pasar MARI pun ditargetkan dapat meningkat sampai 53% pada tahun ini.

Kemudian guna memacu pertumbuhan bisnisnya, perseroan segera merealisasikan pembentukan anak usaha baru di sektor digital bersama dengan konsorsium yang terdiri atas 4 perusahaan rekaman. Anak usaha baru tersebut, kata Adrian Syarkawi, akan bernama PT Mahaka Radio Digital. Perusahaan berpartner dengan PT Quatro yang merupakan konsorsium dari 4 perusahan rekaman di Indonesia yaitu Musica, Aquarius, My Music dan Trinity.  MARI memiliki 80% saham dari PT Mahaka Radio digital.

Adrian menuturkan, anak usaha baru ini nantinya akan fokus menjalankan aplikasi noice. Dia membandingkan jika radio analog bisa memperoleh pendapatan iklan, maka radio digital selain iklan juga ada peluang juga untuk masuk ke end user. Hal ini berarti potensi pendapatan bisa lebih besar. Tahun ini, MARI akan fokus dalam mengejar jumlah pendengar dan mengumpulkan konten, untuk selanjutnya memberikan kontribusi pendapatan lebih besar. 

Konrtribusi pendapatan baru dari noice akan didorong hingga 2020. Rencananya mulai dari pendapatan iklan 20% selanjutnya setiap 5 tahun berikutnya naik hingga double digit. Aplikasi noice akan menyediakan layanan streaming radio dan podcast yang akan diluncurkan pada akhir tahun ini.

Sementara itu, Komisaris Utama MARI Erick Thohir mengatakan bahwa dengan meluncurkan Noice perusahaan mengupayakan antisipasi industri media dalam menghadapi tantangan digitalisasi ke depannya. Selain itu, imbuhnya, MARI juga memanfaatkan potensi dari upaya pemerintah dalam membuka jaringan yang cukup luas untuk internet seperti palapa ring.

Menurutnya sudah banyak konten seperti cerita horor, komedi, dan juga bisa membeli lagu indonesia.“Ke depan ini akan jdadi lokomotif yang baik untuk kami. Dengan adanya noice pendengar secara digital meningkat. Apalagi di noice memungkinkan pendengar untuk chatting,” ungkapnya.

Tahun ini dari sisi pendapatan, MARI berharap mampu meraup Rp161 miliar. Kontribusi terbesar masih berasal dari dua radio andalan yakni Jak FM dan Gen FM. Belanja modal akan digelontorkan senilai Rp 11.2 miliar. Tahun lalu, MARI juga baru saja mengakuisisi 3 radio baru yakni Mustang, Kis, dan Most radio sebesar 70%. Total sejauh ini ada tujuh PT di bawah perusahaan.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…