Tiket Pesawat Mahal, Danau Toba Kehilangan Turis

Harga tiket pesawat penerbangan domestik yang masih mahal membuat kunjungan wisatawan ke Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara turun sebesar 10 persen. Padahal Danau Toba masuk dalam daftar destinasi wisata yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia, atau yang populer disebut 10 Bali Baru. Penurunan terhitung sejak Januari hingga Mei 2019 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kita berharap harga tiket bisa kembali normal. Supaya, pariwisata kita terus meningkat," kata Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo, Senin (17/6) dikutip dari CNN Indonesia.com.

Arie mengatakan mahalnya tiket penerbangan domestik sangat berpengaruh pada penurunan penumpang di Bandara Sisingamangaraja XII (Bandara Silangit), Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut. Padahal banyak wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba lewat Bandara Sisingamangaraja XII. "Memang terjadi penurunan penumpang di Bandara Silangit mencapai 10 persen. Waktu kita cek ke Angkasa Pura II, Bandara Silangit masih relatif oke dibanding bandara yang lain. Bandara lain bisa turun hingga 15 sampai 20 persen. Jadi semua terdampak namun Bandara Silangit paling kecil," terangnya.

Saat ditelusuri pada Senin (17/6) melalui berbagai situs pemesanan akomodasi, harga tiket penerbangan dari Jakarta (Bandara Internasional Soekarno Hatta) ke Danau Toba (Bandara Silangit) memang melejit. Salah satunya maskapai penerbangan Citilink yang menawarkan harga mulai dari Rp1,6 jutaan per orang untuk sekali penerbangan pada 28 Juni 2019. BPODT mengakui mahalnya harga tiket menjadi masalah nasional. Dia berharap harga tiket kembali normal agar kunjungan wisatawan ke Danau Toba bisa terus meningkat."Khususnya ke kawasan Danau Toba. Kita berharap harga tiket bisa kembali normal. Supaya, pariwisata kita terus meningkat," harapnya.

Dijelaskan Arie, Bandara Sisingamangaraja XII terus mengalami perkembangan. Infrastruktur di sana terus dibangun untuk meningkatkan kualitas pelayanan. "Infrastrukturnya terus dibangun, bandaranya makin bagus, runway-nya makin panjang, apron makin lebar," jelasnya.

Saat ini sudah ada empat kali penerbangan internasional khususnya rute dari Malaysia. Untuk meningkatkan kunjungan wisata, BPODT juga berkoordinasi dengan semua pihak mulai dari Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas (3A) dipersiapkan dengan baik. "Kita lihat data setiap mereka sampai, kita selalu dibagi datanya. Pas lebaran kemarin ada yang bahkan mencapai 90 persen dari total seat," bebernya.

Di sisi lain, Kenaikan harga tiket pesawat masih terus jadi perbincangan hangat. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memaparkan fenomena kenaikan tarif tiket pesawat itu disebabkan praktek kartel yang kembali muncul setelah mati suri. "Sekarang indikasi penyakit kartel monopoli kumat kembali. [Hal itu] seperti terlihat dari mekanisme harga-harga yang disinkronisasi secara duopoli oleh pelaku usaha," kata Ekonom Senior INDEF Didik J. Rachbini.

Didik menjelaskan sudah dua dekade terakhir ini kebijakan industri penerbangan dan pengelolaan persaingan berjalan sehat. Hal itu terjadi mulai tahun 2000-an. Sebelum tahun 2000, industri penerbangan menerapkan praktek kartel yang menyebabkan harga tiket pesawat mahal ketika itu.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) saat itu melarang praktek kartel. Hasilnya, setelah tahun 2000 sampai 2018 industri penerbangan bersaing ketat dan harga tiket bersaing murah.

"Setelah tahun 2018 harga tiket menjadi mahal kembali dengan pelaku usaha yang [menerapkan] duopoli terjadi indikasi praktek kartel tapi dibiarkan berjalan terus sehingga harga tiket mahal kembali," imbuh Didik.

Didik menyimpulkan bahwa kenaikan harga tiket pesawat disebabkan oleh praktek kartel yang kembali muncul akibat longgarnya pengawasan pemerintah dan KPPU. Sehingga, solusi memasukkan maskapai asing ke dalam negeri tidak akan menyelesaikan masalah. "Masalahnya adalah praktek monopoli kartel tersebut sehingga jika mengundang maskapai asing juga tidak akan menyelesaikan masalah," tuturnya.

"Untuk membangun industri yang bersaing sehat, perlu kembali pada kebijakan persaingan. KPPU perlu berperan jangan cuma watchdog melongo, yang harus didukung oleh pemerintah," katanya.

Ekonom Senior INDEF lainnya Nawir Messi berpendapat mahalnya tarif tiket pesawat disebabkan masih terjadinya penyesuaian-penyesuaian harga yang menyebabkan hilangnya kompetisi di pasar maskapai domestik. Penyesuaian harga itu terlihat dari pola perubahan harga penerbangan. Ketika satu maskapai menaikkan harga, maskapai lain mengikuti. Sebaliknya, bila satu maskapai menurunkan, yang lainnya akan ikut turun.

"Praktek penyesuaian terjadi di beberapa kasus persaingan. Strategi ini ditempuh agar konsumen dapat berpindah. Itu jika ada kompetisi di pasar," imbuhnya.Mengikutsertakan maskapai asing ke dalam pasar penerbangan dalam negeri tidak akan membuat harga tiket turun. Pasalnya, saat ini di Indonesia sudah beroperasi maskapai AirAsia Indonesia tapi tidak mengubah harga maskapai domestik lainnya.

Menurut Nawir itu karena AirAsia Indonesia hanya diberikan rute domestik yang terbatas sehingga juga terjadi diskriminasi di dalam pasar terhadap maskapai ini. Hal lain yang menyebabkan tarif tiket pesawat mahal, lanjutnya, karena kerja sama antara travel agent dan maskapai domestik. Itu menjadi bentuk diskriminasi di dalam pasar sehingga membuat AirAsia Indonesia semakin tersingkirkan.

"Saat ini bisa kita lihat di beberapa travel agent yang menggunakan aplikasi, tidak ada AirAsia Indonesia. Kini AirAsia Indonesia terpaksa berjualan menggunakan platform yang mereka miliki sendiri," imbuhnya.

Praktek joint operation dari 7 maskapai juga menjadi pemicu adanya upaya penyesuaian harga. Menurut Nawir, 7 maskapai ini sudah cukup memunculkan iklim kompetisi yang sehat. KPPU dinilai perlu melihat kembali apakah joint operation sudah legal atau berpengaruh terhadap kondisi pasar maskapai domestik. "Perlu ada audit mendalam mengenai joint operation ini," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…