Masih rendahnya tingkat literasi dan budaya membaca di masyarakat menjadi keprihatinan tidak hanya pemerintah tetapi juga pelaku usaha. Berdasarkan hasil kajian bertajuk "World's Most Literate Nations"yang dilakukan pada tahun 2016 oleh Central Connecticut State University di Amerika Serikat juga mencatat bahwa minat baca di Indonesia hanya menduduki peringkat 60 dari total 61 negara. Hal ini turut dipengaruhi oleh minimnya buku layak yang tersedia untuk masyarakat.

Berangkat dari kepedulian terhadap isu tersebut, mendorong Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas kembali menyelenggarakan PAPERUN Charity Fun Run 5K 2019, sebuah ajang lari dengan misi sosial untuk mengajak masyarakat peduli terhadap literasi. Seluruh biaya pendaftaran dari acara tersebut akan disalurkan dalam bentuk buku berkualitas ke berbagai rumah baca di daerah pascabencana maupun daerah lain yang membutuhkan.

Suhendra Wiriadinata, Direktur APP Sinar Mas dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, masih banyak generasi muda di Indonesia yang berhak dan berkeinginan untuk mendapat kesempatan belajar tetapi tidak memiliki sarana membaca yang memadai, khususnya di daerah terpencil.”Kami harap PAPERUN Charity Fun Run 5K 2019 dapat menjadi sarana bagi masyarakat yang peduli terhadap tingkat literasi di Indonesia dan berkeinginan untuk membantu sesama,”ujarnya.

Kegiatan PAPERUN Charity Fun Run 5k ini akan diadakan pada Minggu, 23 Juni 2019, bertepatan dengan Car Free Day di kawasan Jakarta Pusat. Biaya pendaftaran minimal Rp150.000,- yang artinya peserta bebas menambahkan berapapun nominal untuk didonasikan. Selain berdonasi melalui uang pendaftaran, para peserta juga dapat langsung mendonasikan buku bacaan di drop boxyang tersedia di lokasi acara. 

Tidak hanya berlari dan berdonasi, para peserta PAPERUN Charity Fun Run 5K 2019 juga memiliki kesempatan memenangkan total hadiah senilai jutaan rupiah dengan mengikuti kompetisi Best Costume,kompetisi foto Instagram, dan door prize. PAPERUN Charity Fun Run 5k pertama kali diadakan pada tahun 2017. Dari donasi yang terkumpul saat itu berhasil tersalurkan kepada 60 taman bacaan masyarakat di beberapa wilayah Indonesia. Buku yang didonasikan beragam jenisnya, meliputi buku edukasi, sejarah, ilmu pengetahuan, dan novel. 

Sebelumnya, penulis sekaligus pegiat literasi, Okky Madasari tersentuh melihat kondisi rumah baca di Desa Bajo Bahari, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Bukan mendapati koleksi buku yang layak, justru hanya tumpukan majalah usang yang terlihat di sana. "Kondisi seperti ini umum terjadi di daerah. Jangankan taman baca, perpustakaan sekolah atau perpustakaan daerah saja banyak yang hanya bangunan dan papan nama belaka. Saya mengalami sendiri tumbuh dengan situasi seperti itu," ungkapnya.